Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gandrik!

28 April 2021   14:49 Diperbarui: 28 April 2021   14:56 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gandrik!

Tanpa setitik embun angin terus menyusuri bentangan padang, menggoyang rerumputan. Bunga-bunga ilalang pun menari gembira bersama lebah dan kupu yang terbuai cuitan burung-burung mungil di balik adasan.
Awan yang mengikuti bayu turun dari perbukitan sedikit menutup mentari seakan ingin memberitahu tak ada lagi bebendu di negeri ini.
Aku pun berdiri memaku bumi dan lantang berseru:
"Gandrik! Aku iki putune Ki Ageng Sela..."
Kuikat serumpun rumput dan berbisik...
"Oncata bilahi cilaka saka negeri Nuswantara..."

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.
Lembah Adasan Bromo

Senin Paing, 26 April 2021

Catatan:
# Gandrik! Aku iki putune Ki Ageng Sela adalah ungkapan atau teriakan seseorang untuk menangkap petir kala berada di tengah sawah atau padang. Ungkapan berdasarkan kepercayaan masyarakat Jawa bahwa Ki Ageng Sela yang merupakan keturunan Brawijaya V, raja Majapahit adalah orang sakti yang pernah menangkap petir dengan berteriak seperti ungkapan ini.

## Oncata bilahi cilaka saka negeri Nuswantara: pergilah jauh segala malapetaka dan marabahaya dari negeri Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun