Benar nih selingkuh itu gampang? Iya benar. Tinggal berani ga menggunakan kesempatan yang ada. Lihat dan baca saja empat tulisanku tentang perselingkuhan Arjuna dan Banowati. Niat dan kesempatan selalu berjalan beriringan.
Niat ada tapi kesempatan tak ada atau sebaliknya kesempatan ada niat tidak ada maka perselingkuhan pun tak terjadi. Selain hanya perselingkuhan bibir atau mulut yang saling curhat penuh kebohongan demi mendapat perhatian.Â
Mending seperti ini, walau sebaiknya tidak, sebab perselingkuhan selalu membuat malapetaka. Ken Angrok mati di tangan anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. Kleopatra mati bunuh diri dengan memasukkan tangannya ke guci berisi kobra yang segera menggigitnya.Â
Banowati mati setelah berhasil menggaet Arjuna. Â Saya pun hampir mati ngenes gegara perselingkuhan di tempat kerja. Kok bisa? Tiga tahun duduk di kursi empuk dan ruangan segar dan basah lagi tapi harus menangani SDM ternyata bisa melihat betapa perselingkuhan ada di tempat kerja.Â
Untuk menghindari semakin ruwet maka salah satu harus dipindah. Inilah masalahnya, menjadi tanggungjawab saya sebab tak ada unit yang mau menerima.
Nah, tempat kerja kan bukan hanya di kantor, pabrik, atau perusahaan. Di pasar pun para pedagang dan pembeli juga ada yang terlibat perselingkuhan. Antara sesama artis dan juga produser atau awak sering terekspos. Bahkan mereka malah senang. Sebab namanya makin tenar.
Di dunia hiburan tradisional pun demikian. Panjak dan wiyaga, sinden dan dalang. Tapi tidak semua demikian. Percayalah tidak semua orang berani menggunakan kesempatan. Mungkin takut dosa. Takut kuwalat dan yang paling jelas takut ketahuan.Â
Contohnya ya saya ini. Sebagai orang yang terjun di dunia tour 'n travel  dan dunia hiburan tradisional menghadapi sinden cantik walau estewe kadang mata ini jadi nakal.Â
Syukurlah istri ikut terjun mengawasi yang membuat saya tak berani menggunakan kesempatan. Selain hanya mengantarnya pulang naik sepeda motor atau dengan mobil tapi jalannya muter-muter dulu.
Mengapa tidak berani selingkuh? Jawabnya singkat: Tak ada makan siang gratis! Apalagi makan malam.