Memasuki masa pensiun bukanlah hal yang mudah bagi semua orang, ada yang mengalami post power syndrome (pps) dengan merasa dirinya terbuang, tersisihkan, merasa tak berguna, sehingga mudah terserang penyakit mulai dari sakit kepala bahkan jantung. Namun ada pula yang merasa dirinya tetap berkuasa dengan bersikap sok di lingkungan sekitarnya.
Ada juga orang yang telah mempersiapkan diri dengan baik menyambut masa pensiun dengan rencana yang matang. Mulai dari menulis, bertani, berkebun, melukis, dan masih banyak lagi yang pada intinya sekedar mengembangkan hobi demi mengisi waktu namun tetap bermanfaat bagi sesama dan lingkungannya.
Salah satunya, sebut saja keluarga Bapak JS. Rusli dan Bu Lanny Ongga pensiunan sebuah perusahaan ternama di negeri ini. Memasuki masa pensiun, mereka berdua telah menyiapkan diri dan mengisi hari-hari penuh bahagia dengan berbagai kegiatan sosial di gereja dan lingkungan tempat tinggal, serta masih membuka usaha kecil toko kacamata atau optik dan yang paling menarik adalah mengembangkan tanaman hidroponik. Bahkan yang terakhir telah mengangkat nama wilayah tempat tinggalnya sebagai 'Kampung Hidroponik'.
Maka mereka berdua pun mengajak teman-teman di gereja dan lingkungan berbincang-bincang membangun dan mengembangkan hidroponik. Gayung bersambut, teman-teman di gereja dan pengurus kampung di tingkat RT dan RW pun setuju dengan rencana mereka berdua. Di awali dari halaman depan rumah Bapak JS. Rusli dan Bu Lanny Ongga yang hanya berukuran 3 x 10m dibangunlah perangkat hidroponik yang hanya menampung 3 set dan tiap set hanya terdiri dari 7 sap tabung paralon sepanjang 3m.Â
Setiap sap tabung terdiri dari 12 lobang tanaman. Pada masa tanam pertama sedikit mengalami kegagalan karena faktor belum pengalaman, mulai dari cara pembibitan, penanaman, dan pencampuran nutrisi dengan air untuk menyuburkan tanaman. Setelah tiga kali panen barulah upayanya mulai menunjukkan hasil, sehingga menjadi daya tarik bagi tetangga yang sepakat membentuk 'Kampung Hidroponik'
Keberhasilan mereka berdua, menjadi inspirasi untuk mengembangkan di tempat lain dengan membuat 7 set besar hidroponik. Bila pengembangan hidroponik di rumahnya tanpa greenhouse maka di tempat yang berbeda memang greenhouse sederhana dengan alasan suasana yang berbeda.
Hal yang paling menarik dari usaha hidroponik dengan menanam selada, sawi hijau, pakchoi, kangkung, seledri, pakchoi popeye, dan sawi chaisim, bukan hanya untuk dikonsumsi sendiri tetapi juga dijual pada mereka yang ingin membeli serta sekali waktu dititipkan di mini market yang banyak di wilayah perumahan Sawojajar yang luas.
Sebuah usaha bukan sekedar demi kesenangan tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan dan memberi inspirasi masyarakat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H