Jam sudah menunjukkan angka 4.20 sore, namun saya belum berniat meninggalkan sawah walau mendung mulai menggelayut dan titik-titik hujan sepertinya mau turun.Â
Saat masih merenung tanaman apa yang akan kutanam, datanglah Mas Suradi memetik lombok pesanan istrinya lalu membuka parit irigasi untuk mengairi sawahnya yang akan ditanami padi.Â
Apa yang dilakukan Mas Suradi, rupanya dilihat dari jauh oleh Pak Sumo seorang kuwawa atau waker ada juga yang menyebut jagatirta yang bertugas membagi dan mengairi sawah-sawah di desa kami, Cemoro Kandang Malang.
Pak Sumo pun mendekati Mas Suradi dan mengingatkan secara halus (guyon parikena) untuk tidak membuka parit irigasi yang sore ini untuk mengairi sawah yang lain.Â
Sebagai warga desa, Mas Suradi pun menyadari kekeliruannya dan minta maaf serta minta Pak Sumo menutup kembali aliran irigasi. Mendengar ungkapan Mas Suradi, senyum simpul menyungging di bibir Pak Sumo sekali pun wajah kesal juga tampak. Apalagi Mas Suradi langsung beranjak pulang.Â
Saya pun mengalihkan perhatian Pak Sumo dengan berbincang tentang jatuh bangunnya harga sayuran selama tiga bulan ini. Rupanya Beliau tak tertarik, lalu diambilnya sebatang rokok dan disulutnya lalu menghisapnya dengan keras sehingga pipinya semakin cekung karena giginya telah habis. Ompong.
Matanya yang mulai sayu melihat ke arah hamparan sawah lalu ia kembali ke parit irigasi untuk menutup aliran ke sawah Mas Suradi yang mulai mengering. Suara lembut terdengar dari ucapan Pak Sumo: "Dasar Suradi...." Aku cuma tersenyum.
Mengolah sawah bukanlah hal yang sulit tetapi bukan pula hal yang gampang. Menanam komoditas harus melihat petani yang lain supaya saat panen raya harga tidak jatuh. Kecuali menanam padi bisa di simpan gabah atau berasnya. Jika menanam sayur tentu harus melihat yang lain supaya tidak menanam komoditas yang sama.Â
Demikian juga untuk mengairi sawah tentu ada jadwal tak tertulis namun secara tradisional telah dilakukan dengan adil oleh seorang pembagi air irigasi yang merupakan perangkat desa yang disebut kuwawa atau waker atau jaga tirta. Jika musim hujan saat air melimpah memang bukan masalah, namun saat musim kemarau seperti ini perlu seorang kuwawa agar adil dan merata.