Menjaga Kemesraan di Usia Senja
Masih ingatkah kala kita akan menuju ke jenjang perkawinan saling berjanji untuk sehidup semati? Hanya kematian saja yang akan memisahkan jalinan cinta dalam mengarungi samudra kehidupan berkeluarga. Â
Syukurlah jika kehidupan berkeluarga kita masih langgeng hingga kini sekali pun riak-riak gelombang dan badai kadang menghantan dari kiri kanan.Â
Bahkan kadang-kadang datang dari buritan yang menghantam oleng kemudi seakan-akan akan melempar dan menenggelamkan ke dasar samudra dan kita menjadi santapan hiu-hiu ganas yang siap mencabik-cabik kita tanpa bekas. Mungkin juga kita pernah diseret ombak lalu membalik perahu sehingga kita tergagap di lautan dan terus berusaha menggapai perahu dan akhirnya selamat. Ah sungguh bahagianya.
Setelah perjalanan jauh dan melelahkan bahkan kini membawa pada kebosanan karena hanya laut biru dan gelombang serta celotehan camar yang mencari tiang perahu sekedar untuk istirahat. Atau rembulan dan bintang yang menghibur saat malam hari tanpa nyanyian burung malam dan serangga hutan. Sungguh membosankan.
Jauhkan kebosanan. Pandanglah sepasang mata lembut yang pernah menerima cinta kita dan mendampingi kita mengarungi samudra kehidupan ini.
Genggamlah jemarinya untuk tetap bersama di usia senja. Buanglah mimpi dan angan. Rasakanlah betapa bahagianya hidup di pulau harapan yang telah kita raih.
Masihkah kita pergi dan bekerja berdua dengan pasangan sambil berkisah kenangan indah dan paitnya hidup kita? Â Ingatkah saat kita seperti kupu dan bunga? Indah sekali....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H