Pernahkah mendaki ke puncak gunung yang berdiri kokoh tegar menjulang langit di Ibu Pertiwi ini?
Berjalan dan dakilah tak perlu kau berlari
Merangkaklah kalau kau tak berani
Berdirilah di puncak singgasana alam semesta atau duduklah memandang jauh ke bawah sana
Lihatlah aku membentangkan tangan di lembah indah yang tak akan pernah kutinggalkan karena di sinilah aku dilahirkan dan harus menjalani hidup di negeri yang indah
Tak bahagiakah kau melihat canda tawa para orangtua beserta keluarga yang memetik padi di sejengkal tanah harapan?
Atau melihat para wanita begitu ceria memanen sayur di tanah surga ini
Tak perlu kubayangkan menjadi bidadari di negeri gersang jauh di sana yang belum kutahu surga atau neraka
Di sinilah aku dan mereka menjadi bidadari di tanah surga negeri Ibu Pertiwi
Gelak tawa tak akan sirna karena selalu bahagia dalam bekerja bukan mencari petaka
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/negeri-10-5e3fa208d541df12914b37a2.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/negeri-3-5e3fa366097f3670d85eff42.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/ranu-pani-135-5e3fa233d541df7677501055.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/negeri-15-5e3fa419097f367cfc5308b2.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/negeri-12-5e3fa2e3d541df406447c222.jpg?t=o&v=770)
![Dokumen pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/02/09/aci-18-5e3fa740097f36161d5fd2d2.jpg?t=o&v=770)