Tak pernah kutanya kenapa kau tanam mawar saja jika semua bunga itu indah.
Tak pernah kutanya pula kenapa kau tanam mawar di sudut taman jika halaman rumah kita masih luas.
Jika bunga memang tanda kasih bukankah melati juga indah dan semerbak daripada mawar jingga yang muda layu. Atau mawar merah yang penuh duri. Mengapa aneka mawar saja yang kau rawat.
Jika di tengah taman kita leluasa memandang dari balik jendela kala hujan tak segera reda, mengapa di bawah jendela mawar kau tanam.
Di depan jendela kulihat mawar-mawar ini memang indah dan tetap indah. Walau tak seindah bisikan dan senyummu yang kini terpaut di taman lain hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H