Dunia kadang terasa kurang adil, termasuk dalam olahraga. Seperti diketahui cabang olahraga sepakbola sebagai olahraganya kaum lelaki, padahal ada juga sepakbola wanita, dalam pemberitaan sering mendapat porsi lebih banyak ketika diliput oleh media massa. Mulai dari pemain, pelatih, pemilik, jersey, pendukung bahkan para wife and girls friend (WAG's) selalu jadi sorotan.Â
Termasuk timnas sepakbola Indonesia yang bertanding di SEA GAMES 30 di Philipina banyak disorot karena kehadiran dan dukungan bom sex Jepang, gadis cantik bernama Miyabi.Â
Syukurlah timnas kita lolos ke final. Andai tidak lolos mungkin akan jadi bahan hujatan netizen. Kalah dicaci menang dimaki. Itulah nasib pemain sepakbola. Netizen dan suporter memang mau enaknya sendiri.
Kesadaran media massa (cetak dan elektronik) dalam memberitakan sebuah even olahraga kini memang mulai dan cukup berimbang bukan sekedar memberitakan prestasi olahraga yang banyak pendukungnya saja seperti sepakbola, bulutangkis, tinju, dan renang. Tetapi juga pada cabang olahraga lain seperti atletik, panahan, dan olahraga sepi penonton.
Sebagai seorang mantan atlit amatir cabang olahraga atletik jarak menengah, sore tadi penulis  mengabaikan Liga 1 dan fokus pada lompat jauh dan lari jarak menengah kelompok putri.Â
Bukan karena ingin melihat sexynya atlit-atlit wanita, walau kenyataannya memang mereka cantik dan sexy. Tapi penulis yakin tak ada netizen yang akan menulis tentang ini. Percayalah.
Sayang sekali untuk lompat jauh, TVRI tadi sore tidak menayangkan secara tuntas. Sedang cabang lari jarak menengah 1500m putri sang memasuki babak finis yang menampilkan 9 atlit dari 7 negara disiarkan tuntas, karena memang hanya memakan waktu tak lebih dari 10 menit dari persiapan hingga akhir lomba.
Yang cukup menarik pada cabang olahraga ini Myanmar dan Vietnam menampilkan masing dua atlit, sedang lainnya hanya satu atlit, termasuk Indonesia yakni Agustina Mardika Manik no dada 259.
Vietnam yang menargetkan emas lewat kaki Oanh Thi Nguyen (962) mulai melesat sejak start berbunyi. Memasuki lap ke 2, Angela Freitas de Fatima Araujo no 852 dari Timor Leste dan Phuong Anh Khuat no 956 dari Vietnam mulai disalip Agustina Mardika Manik 259 yang melesat di urutan ke 2.
 Tentu saja membuat kaget Phuong Anh Khuat 956 yang rupanya mendapat tugas dari pelatih Vietnam untuk menahan laju pelari lain mendekati Oanh Thi Nguyen 962. Upaya mengganggu Agustina Mardika Manik boleh dibilang berhasil dengan menempel ketat bahkan di 50m terakhir hampir mendahului atlit kita.Â