Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hamparan Padang Ilalang Hatiku

2 Juli 2019   13:01 Diperbarui: 2 Juli 2019   13:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kau tersenyum manja kala kuterima setangkai mawar merah dari kelembutan tanganmu
Ingin kupeluk dirimu namun hatiku bertanya kenapa mawar merah jika melati adalah bunga kesucian kasihmu yang kau ucapkan di depan altar
Tak kusangka kau peluk erat diriku dan kau sandarkan kepalamu dalam degup jantungku
Aku hanya diam saat kau rengkuh tanganku ke pinggang birahimu dan kau bisikan hembusan gelora cinta
Secuil kecupan di kening harapanmu hanyalah tanda perpisahan kita walau wangi mawar  merebak di wajahku
Namun terasa menyesakkan relung hati yang tertusuk duri mawarmu
Ambillah kembali mawar ini
Biarlah taman hati ini terbentang tanpa bunga dan pecah merekah hingga senja di musim kemarau
Bukankah gerimis akan tiba membasahi bumi dan rerumputan hijau yang memberi keindahan hati yang disemai cinta bunga-bunga ilalang yang menari lembut dengan irama surgawi...

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun