Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bebek-bebek

31 Mei 2019   11:11 Diperbarui: 31 Mei 2019   11:15 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pendapat hewan yang paling bodoh adalah kerbau dan keledai dengan alasan karena hewan ini manut saja pada pemiliknya. Sekali pun tenaganya cukup kuat namun sebenarnya kerbau dan keledai tak bisa kreatif dalam bekerja. Kerbau bisanya hanya menarik bajak sawah, sedang keledai hanya bisa dijadikan hewan pengangkut.

Pendapat lain mengatakan bahwa hewan yang paling jorok adalah babi. Karena hidup dan makanannya selalu dikubangan yang bahkan ada kotorannya sendiri. Makanya dalam ajaran Islam dan Adven diharamkan untuk dimakan.

Ada pendapat pula, bebek adalah hewan yang patut dijadikan contoh dalam berjalan tertib dan antri. Karena bebek selalu berjalan mengikuti sesama bebek yang ada di depannya. Kalau toh berjalan beriringan tak lebih dari tiga ekor. Apakah karena hanya berjalan dan antri dengan tertib bebek bisa dijadikan teladan? Ah janganlah manusia meniru hewan termasuk bebek. Karena sebenarnya bebek termasuk hewan yang bodoh dan jorok. Kok bisa?

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Bebek biasanya dipelihara secara tradisional petani dalam kandang terbuka tanpa tutup entah panas dingin saat hujan atau kemarau. Makanannya adalah dedak atau tumbukan kulit padi halus maupun kasar. Seberapun banyaknya makanan akan dilahap habis. Orang desa dalam bahasa Jawa menyebutnya 'nyosor' Karena demikan besarnya makanan bebek, maka para petani biasanya membawa atau menggembalakan bebeknya ke sawah yang sudah dipanen. Untuk mencari makanan seperti cacing dan siput. Jangan coba-coba menggembalakan atau membawa ke sawah yang baru saja dibajak atau ditanami padi sebab akan rusak.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Maka jika musim tanam atau menjelang panen tiba, bebek biasanya dibawa ke parit-parit kecil di tepi sawah di mana banyak cacing, siput, dan bahkan kotoran hewan (termasuk manusia) yang telah busuk untuk disosor dan sedot yang enak menurut bebek. Mengapa tidak dibawa ke sungai besar? Tentu saja sulit penggembalaannya karena bebek jika sudah masuk sungai dia akan lupa segalanya bahkan hanyut! Penggembala dan pemilik tentu saja akan kehilangan.

Bebek ketika di dalam kandang atau di luar kandang, dibawa ke parit atau ke sawah, lapar atau kenyang selalu teriak-teriak kwek...kwek...kwek...kwek....kwek....kweeeeek.... Hanya berhenti pada saat tidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun