Seperti biasa, setiap Rabu Legi umat Jawa Sanyata di Desa Ngadas mengadakan puja sesanti di Vihara Paramita yang ada di puncak bukit timur desa. Vihara ini oleh umat (Buddha) Jawa Sanyata dikenal sebagai 'Sanggar Pasembahan' tempat untuk mempersembahkan sesaji berupa makanan, minuman, dan hasil bumi serta uang sebagai ucapan syukur atas kemurahan Sang Hyang Wenang (Ki Semar atau Badranaya) yang telah memberi kelimpahan, kemakmuran, dan kesejahteraan melalui Ibu Bumi.
Rabu Legi, 1 Mei 2019 jam 11 siang puluhan umat mulai dari anak-anak, remaja, bapak-ibu, para tua, dan sesepuh sudah datang sambil membawa sesembahan (wajib) keluarga berupa nasi liwet dan telor ayam kampung yang dibungkus dengan takir, sayur kelor dan daun turi semua tawar tanpa bumbu dan garam.Â
Sekendi kecil air tawar dan secobek kecil sambel yang hanya dibuat dari cabe dan kedelai. Sesembahan ini ditaruh pada cobek dan dibawa dengan dibungkus taplak atau kain persegi.
Di dalam sanggar pasembahan, sesembahan ini lalu ditaruh di altar depan patung Sang Hyang Wenang dalam wujud Ki Semar yang merupakan pengejawantahan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Puja sesanti diawali dengan tembang macapat pangkur lalu menaruh persembahan hasil bumi di meja altar depan Sang Buddha oleh anak-anak.Â
Setelah menaruh sesembahan lalu dilanjutkan para sesepuh Jawa Sanyata memberi penghormatan kepada Sang Hyang Wenang, Sang Buddha, dan Buddha menurut budaya China. Saat menyampaikan sesembahan dan penghormatan para anak dan sesepuh menaruh dupa satu-satu sebanyak lima kali serta menunduk hormat sebanyak lima kali pula.