Cuaca pada minggu-minggu ini, di wilayah sebagian besar negeri kita berdasarkan pantauan dan prakiraan BMKG masih sering hujan. Bahkan kadang badai. Termasuk di Desa Ngadas Malang. Mendung masih sering menyelimuti sepanjang hari. Kalau toh ada sinar sang bagaskara tak pernah lebih dari dua jam. Lalu mendung lagi. Terang lagi..., dan seterusnya.
Mendung kali ini, bukan hanya pada cuaca. Tetapi juga pada perekonomian masyarakat. Fluktuasi harga komoditas hasil pertanian terutama kobis dan kentang sangat sulit diduga. Seminggu yang lalu harga kobis jatuh hingga titik terendah, yakni 325 rupiah per kg.Â
Herannya hari ini sudah naik lagi dengan harga 1000 per kg. Padahal kobis yang telah dipanen harus segera dijual, sebab kalau tidak akan terjadi penurunan berat akibat pembusukan alami karena cuaca. Maka petani  yang panen 10 hingga 7 hari yang lalu diliputi mendung.
Tapi saat ini sedang panen raya. Tentu persediaan amat melimpah maka kenaikan merangkak pelan seperti kali ini ketika saya meninggalkan desa berjalan kaki sejauh 11 km menyusuri macadam dan setapak di pinggiran hutan dan perbukitan wilayah Tengger sebelah barat daya.
Biarlah mendung menyelimuti desa. Biarlah mendung fluktuasi harga masih menggelayut. Jalani dan nikmati saja. Biarlah gerimis dan rintik hujan membasahi bumi dan tubuh ini. Namun hati dan jiwa ini tetap segar dan bugar. Tak pernah kedinginan hingga beku.
Hingga jam 4 sore gerimis masih membasahi bumi namun hatiku tetap hangat karena selalu bersyukur pada Sang Murbaning Dumadi Gusti Allah kang Akarya Jagad. Allah yang maha kuasa.
Tak lupa kami ke punden berdoa bagi para leluhur yang telah bahagia di swarga loka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H