Kehadiran dan pengaruh budaya asing dalam kehidupan di bumi Nusantara selalu menimbulkan pro kontra. Sebagai contoh pada awal 60an, kehadiran musik rock 'n  roll serta potongan rambut model agogo ala The Beatless menimbulkan kecemasan sebagian masyarakat Indonesia yang ingin budaya tradisional Nusantara tetap eksis tak terkikis. Bahkan Bung Karno pun merasa risih, sehingga Koes Bersaudara musisi yang terpengaruh rock 'n  roll serta potongan rambut anggotanya bergaya agogo pun merasakan pahitnya penjara tanpa proses pengadilan.
Seni Barongsai memang berasal dari China yang dibawa kaum imigran ratusan tahun silam saat mereka memasuki wilayah Nusantara yang masih dikuasai kerajaan-kerajaan besar kala itu. Namun bukan berarti saat ini hanya dimainkan oleh kalangan etnis Tionghwa saja sekalipun latihannya masih lebih banyak dilakukan di sekitar klenteng.
Hari ini, Rabu, 7 Februari 2019 di hari pertama setelah 3 hari libur Imlek SDK Santo Yusup 3 Malang mengadakan pertunjukan Barongsai di halaman depan sekolah. Seperti biasa kelompok seni Barongsai dari Tempat Ibadah Tri Darma ( TITD ) atau Klenteng En Ang Kiong Malang.
Di sisi lain juga mengenalkan budaya yang berasal dari asal siswa masing-masing seperti Jawa, Madura, Dayak, Flores, Makasar, Papua, dan etnis China. Pertunjukan ini biasanya ditampilkan dalam pentas seni di akhir tahun ajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H