Mendengar kicauan burung, nyanyian belalang, dan serangga di tengah hutan jati di siang hari adalah hal yang lumrah. Kadang terdengar suara teriakan kera diiringi tetabuhan dahan dan ranting kering yang bergoyang karena lompatan kera dan yang bergesekan karena tertiup angin.Â
Namun mendengar celoteh riang anak-anak yang sedang bermain adalah hal yang boleh dikatakan luar biasa.
Penasaran dengan suara riang anak-anak tersebut, penulis yang sedang menjelajah hutan di jati di wilayah Dusun Jatiningrum, Purwoharjo, Banyuwangi terus berjalan ke tengah hutan mencari sumber suara ceria anak-anak.Â
Setelah merangsek sekitar 1km, ternyata memang ada dua anak yang sedang bermain di tengah hutan menemani ibu dan neneknya yang sedang menanam padi.
Sebut saja namanya Bu Warti dan Mbah Parti warga Dusun Jatiningrum, yang mendapat ijin mengelola sekitar setengah hektar tanah di sela-sela hutan jati untuk ditanami padi atau jagung. Sebagai seorang buruh (tani) dengan pekerjaan dan penghasilan tak menentu, mendapat ijin adalah suatu kebahagiaan tersendiri.
Jumat, 9 November 2018, Pak Warsidi mendapat borongan untuk mengangkut kapur menuju kota. Bu Warti dan Mbah Parti harus bekerja sendirian menanam padi gaga ( jenis padi yang dapat ditanam di ladang tanpa perlu air banyak ) di ladang, tengah hutan. Kebetulan, sekolah pulang pagi maka mereka mengajak putra putrinya yang masih duduk di kelas Tk dan 1 SD. Â
Mengajak dua anaknya bekerja di tengah hutan adalah yang terbaik bagi mereka daripada meninggalkan dan bermain di rumah sendirian. Selalu dekat dengan orangtua dan alam akan mendidik mereka merasakan bagaimana harus bertahan dan memperjuangkan hidup. Sekolah memang keharusan tetapi pada saat tertentu harus juga selalu dekat dengan alam.
Mendung menggelayut di atas hutan jati namun cuaca menunjukkan angka 33 derajat Celcius. Cukup gerah namun semilirnya angin dan dedaunan jati cukup meneduhkan suasana.Â
Hujan sepertinya akan turun, seperti 3 hari lalu hujan turun dengan lebat. Membuat tanah di tengah hutan jati menjadi gembur untuk dibajak secara manual dengan tangan dan tenaga sendiri. Tidak seperti membajak di sawah menggunakan tenaga sapi atau kerbau.
Tiga hari lagi akan selesai. Dan kelak, tiga bulan lagi akan memanen. Tak terlalu banyak. Hanya sekitar 10 atau 15 kuintal gabah kering yang dapat menjadi beras 3 atau 5 kuintal beras.
Seperti halnya menanam padi di sawah yang menjadi hama adalah burung pipit dan manyar. Maka musuh utama menanam padi gaga adalah burung tekukur dan perkutut.Â