Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Cilik nanging Endah", Kecil tapi Indah

29 September 2018   09:09 Diperbarui: 29 September 2018   09:11 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya, bunga yang besar atau kecil sama indahnya. Ya warnanya, ya wujudnya, ya aromanya. Hanya karena kecil, jarang yang memperhatikan. Apalagi ditanam di taman. Malah sering dianggap sebagai hama yang membuat tanaman lain tidak bisa tumbuh subur. Maka harus dicabut dan dibuang serta dibiarkan tumbuh di pinggir parit. Tumbuh  atau mati dibiarkan.

Dianggap kecil tetapi kita membutuhkan.
Dianggap kecil tetapi kita membutuhkan.
Padahal, bunga-bunga kecil yang tampaknya tidak bagus, tetapi jika diperhatikan baik-baik juga akan menyegarkan mata dan hati. Kayata kembang genjer yang tumbuh di sawah atau kembang telekan yang tumbuh liar di halaman atau kebun.

Begitu juga manusia seperti bunga, ada yang rendah pangkat dan kedudukannya. Tetapi harus dipahami bahwa manusia mempunyai martabat yang sama. Jangan dipandang dia buruh dan bodoh dalam arti tidak berpendidikan, jangan kemudian disepelekan.  Siapa saja tidak akan menjadi besar jika tidak ada yang kecil. Maka dari itu, agar yang kecil bisa berkembang menjadi besar, harus selalu diperhatikan dengan baik dan jangan hanya pada saat dibutuhkan.

Manungsa luwih saka kembang. Dudu sing gedhe drajate lan pangkate wae sing bisa anebarake ganda arum.

Manusia lebih dari bunga. Bukan yang tinggi atau besar pangkat dan kedudukannya saja yang bisa menyebarkan kebaikan.

Salam sejahtera bagi semua....

Tak mungkin kita mengerjakan sendiri.
Tak mungkin kita mengerjakan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun