Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencaci Pemimpin Bangsa Bagian dari Cara Berpolitik Kita?

5 Mei 2018   19:52 Diperbarui: 5 Mei 2018   21:15 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tetapi keputusan Orde Baru yang notabene militer sebagai penguasa baru merumahkan Soekarno merupakan sebuah hinaan bagi seorang kepala negara oleh suatu kelompok dengan Surat Perintah Sebelas Maret yang masih diragukan ada dan keabsahannya.

Soeharto

erudisi.com
erudisi.com
Sebagai seorang penguasa baru yang ingin menyatukan, mensejahterakan, dan memakmurkan negeri ini tanpa keterlibatan komunis, Soeharto digadang-gadang menjadi pemimpin bangsa yang maju. Berbagai program Pelita untuk tinggal landas menuju negara yang maju secara ekonomi dan teknologi ditempuhnya.

Modal hutang sana sini dari IGGI, CGI, Bank Dunia, dan IMF ditempuhnya. Sayang sekali, mental dan sikap bawahannya yang korup ditambah lagi sikap pemerintah yang alergi kritik, menyebabkan negeri ini jauh di luar kontrol.

Digelontornya rupiah di pasaran bebas oleh George Soros sehingga rupiah terjun bebas terhadap dolar Amerika dan ekonomi Indonesia kelimpungan bahkan di ambang keambrukan. Rakyat pun menjerit, sehingga orang-orang yang berada di baik Soeharto pun keder dan meninggalkan Soeharto dalam kesendirian. Hanya ditemani oleh B.J Habibie, 5 ulama, dan jendral yang setia, Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai presiden dan mengangkat B.J Habibie sebagai penggantinya.

Tak puas dengan sekedar pengunduran diri Soeharto, para elite politik dan penentangnya terus berusaha memenjarakan Beliau dengan tuduhan KKN. Sekalipun Soeharto dalam keadaan sakit parah. Para penentangnya tak peduli lagi dengan pandangan Beliau yang sering didengungkan yakni 'mikul dhuwur mendhem jeruh'

B.J Habibie

Bisnis.com
Bisnis.com

Menjadi presiden karena diangkat Soeharto, dianggap tidak konstitusional. Maka, B.J Habibie yang tegas tidak mau berlama-lama menjadi presiden dan menyerahkan pada wakil rakyat untuk memilih presiden baru. Apalagi saat itu, B.J Habibie dianggap menyebabkan Timor Timur lepas. Sekalipun sebenarnya dengan lepasnya Timor Timur, negeri kita tidak terbebani lagi secara ekonomi dan hubungan internasional yang mengganggu di mata dunia.

Dalam hujatan, B.J Habibie tidak terlalu banyak mengalami. Kesabaran Beliau membuatnya sebagai seorang teknokrat yang dihargai.

Abdulrachman Wachid (Gus Dur)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun