Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Inspirasi dari Pakde Kartono

26 September 2015   06:53 Diperbarui: 26 September 2015   12:48 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pakdhe Kartono pakai lengan kuthung saat kerjabakti."][/caption]
Gonjang-ganjing makan bersama Gayus Tambunan dengan dua orang wanita di sebuah restoran memang membuat pikiranku sedikit burem. Antara percaya dan tidak, dan sebenarnya baru ngeh pada Selasa, 21 September 2015 jam sebelas malam yang lalu setelah ada email masuk. Email berisi foto Gayus Tambunan dan dua wanita tersebut tanpa diblur. Weladalah……! Tapi saya masih gak begitu peduli. Namun begitu berita di media elektronik dan sosial saya pun makin sedikit ngerti apa yang terjadi.
Masih diliputi rasa penasaran, tiga hari kemudian ada lagi sebuah email singkat dari Jogja dan saya pun berbalas email dengannya tanpa tau siapa dia.
“Mbah, gimana kabarnya masih suka nulis di Kompasiana dan juga gimana kabarnya Pakdhe Kartono?”
“Masih, tapi soal Pakdhe Kartono gak tau. Sudah tiga hari ini dia gak pernah nulis.”
“Wah, Beliau memang hebat dan pantas jadi panutan. Mbah, saya minta ijin memasang foto-foto Pakdhe Kartono dari Simbah dulu di bulletin fakultas kami ya…. Beliau sungguh menginspirasi kami.”

[caption caption="Memperbaiki jalur satu-satunya ke Ngadas di tengah belantara."]
[/caption]
“Foto-fotonya unggah ke saya dulu biar jelas. Sebab saya merasa gak pernah moto dia,” jawabku sedikit penasaran.
Dua jam kemudian email masuk dengan mengunggah tiga foto Pakdhe Kartono sedang kerjabakti dan istirahat di tepi hutan belantara Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Astagaaaa…. kukira Pakde Kartono siapa. Ternyata Pakdhe Kartono, Lurah Ngadas yang sedang kerja bakti memperbaiki jalan bersama beberapa warga dan aparat desa. Padahal jalan yang diperbaiki jaraknya sekitar delapan kilometer dari gerbang desa. Namun demi kelancaran transportasi yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan warganya, Beliau tak segan berkorban.
Pakdhe Kartono ini memang hebat dan memberi inspirasi bagi siapa pun yang mengenalnya. Beliau adalah tipe pemimpin yang sederhana, rajin, tekun, dan cekatan dalam membangun desanya. Semoga pakdhe-pakdhe yang lain bisa seperti Pakdhe Kartono. Bahkan harus melebihinya.

[caption caption="Istirahat menikmati es krim."]
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun