Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Profil Pakdhe Kartono Sebenarnya

7 Agustus 2015   14:03 Diperbarui: 7 Agustus 2015   14:03 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawakan orangnya, tinggi besar, badannya kekar, wajahnya ganteng, dan kaya. Juga setia sama istrinya dan penuh perhatian pada keluarganya. Apalagi secara ekonomi boleh dikatakan kaya disbanding yang lain. Pendidikannya pun cukup tinggi daripada yang lain. Kewibawaanya dalam bertuturkata menjadikan Beliau amat disegani. Sehingga menjadi panutan setiap orang yang mengenalnya.
Bahkan banyak pejabat yang mengaguminya, bukan karena ganteng dan gagah tetapi juga karena gaya kepemimpinannya yang sederhana. Demikian juga banyak jurnalis dan para peneliti masalah sosial yang begitu kesengsem akan segala sepakterjangnya membangun tumpah darahnya.

Pakdhe Kartono, Lurah Desa Ngadas, Malang pada periode 1997 - 2013

Pakdhe Kartono (kanan)  dan Camat Poncokusumo (kiri) saat Upacara Karo 2013.

Jika ada suatu acara besar di negerinya eh desanya, selalu mendapat dukungan hampir dari semua warga dan para pejabat yang lebih tinggi. Misalnya, pada saat Upacara Karo, Entas-entas, Kasadha, dan Unan-unan banyak para pejabat malah ikut mejeng dan berjalan di sampingnya. Bahkan para aparat keamanan pun mengerahkan pasukannya untuk mengamankan dan menjaga agar semua berjalan dengan lancar. Pasukan berkuda kepang pun dikerahkan tanpa permintaan aparat tapi berdasarkan kesadaran warga. Termasuk juga para punggawa telik sandhi ( intelejen ) yang menjaga dari serangan tak terduga lewat rudal kasat mata dengan tenaga ‘telekinetik’ alias santet.


Sudah hampir 30 tahun saya mengenal dan malah ada hubungan darah dengan keluarga Si Marni, tetapi kami baru akrab setelah Beliau menjabat sebagai Kepala Desa atau Lurah Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Kami dekat bukan karena ingin mendapat jatah, tetapi saya diminta juga untuk mengenalkan dan memajukan desa lewat tulisan.
Beliau adalah Pakdhe Kartono, Lurah Desa Ngadas selama dua periode terkahir. Selama kepemimpinannya Beliau berhasil membangun Desa Ngadas menjadi sebuah desa terpencil yang paling maju di Indonesia dengan pendapatan warga paling tinggi di Jawa Timur. Sebuah pencapaian yang luar biasa karena bisa menggeser kedudukan Desa Bumiaji di Kota Batu ( Malang Raya ).
Setelah lulus SPG Muhammadiyah Malang, pada tahun 1986, Beliau kembali ke desa dan menjadi guru honorer di SDN Ngadas hingga 2013. Selama menjadi guru honorer, Beliau juga menjadi petani di desanya yang subur makmur dan kaya raya atau masyarakat Jawa menyebut ‘gemah ripah loh jinawi tata tentrem kertaraharjo’ Selama dua periode ( 1997 – 2013 ) kepemipinannya bisa membangun Desa Ngadas berkat kerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat dan pemerintahan di atasnya. Serta para aparat keamanan dan TNI.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun