Â
Â
Bagi orang awam yang tak mengenal jenis-jenis pohon tentu sulit membedakan antara pohon beringin, gayam, dan ipik. Sekalipun batang, daun, bunga, dan buah pohon ini berbeda. Namun mempunyai kesamaan yakni batangnya besar dan bisa mencapai 3 – 4m dan daunnya rimbun. Karena kerimbunannya ketiga pohon ini banyak ditanam sebagai pohon peneduh oleh masyarakat pedesaan. Juga ditanam di pertigaan atau perempatan jalan,  halaman pendopo, atau kuburan. Tetapi yang paling banyak ditanam adalah pohon beringin dengan alasan bahwa beringin yang lebat dan berbuah kecil itu mampu menjadi habitat banyak hewan dan aneka burung dan serangga juga termasuk anggrek liar sehingga beringin menjadi semacam dunia kecil yang saling melengkapi atau konsumen mutualisme. Selain itu dipercaya dihuni para lelembut. Hanya saja di bawah pohon beringin tak mungkin ada tanaman lain yang bisa tumbuh bahkan rumput sekalipun. Kalau ada yang tumbuh bakal kerdil selama hidupnya dan tak berbunga apalagi berbuah!
Gayam alias beringin palsu menempel di pohon beringin.
Jaman sudah berubah, pandangan masyarakat juga bergeser. Menanam peneduh tak harus beringin. Beringin pun mulai dikerdilkan alias dijadikan bonsai atau hanya ditanam di pot sekedar jadi penghias taman! Tak lebih! Padahal jaman Orba beringin begitu merajalela sehingga hanya ada dua penghuni di bawah beringin.
Namun demikian, masih banyak yang masih menyayangi beringin dan berusaha melestarikan sebagai tanaman asli negeri ini. Entah sebagai perindang, penghias, atau banyak burung yang menjadikan sebagai habitat sehingga banyak kicauan yang merdu.
Sayang sekali, beringin yang begitu rindang biasanya batangnya  ditumbuhi juga tanaman sejenis dan hampir mirip. Biasanya beringin dan ipik tetapi juga beringin dan gayam, walau yang terakhir ini cukup jarang.  Dan sulit untuk dibedakan mana beringin, mana gayam, dan mana ipik. Kalau ditebang salah satu bisa menyebabkan tanaman lainnya bisa mati karena batang dan akarnya sudah saling mengait.
Dalam dunia politik, Partai Golkar atau partai yang rimbun ini ada dua kubu yang saling mengaku sebagai beringin asli. Kubu Munas Ancol dan Munas Bali. Secara hukum sesuai dengan putusan pengadilan yang asli adalah hasil Munas Bali. Apakah berarti Kubu Munas Ancol bukan beringin tapi ipik atau gayam?
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H