Mengawali semester dua atau mendekati tahun ajaran baru, seperti biasa sekolah ( swasta ) akan mengadakan rotasi atau penambahan tenaga pendidik dan kependidikan ( tatausaha dan pustakawan ) serta  karyawan bagian umum. Hal ini dilakukan selain untuk mengadakan penyegaran juga adanya tenaga yang mememasuki masa purnatugas.
Pada saat ini pula banyak calon guru baru yang notabene adalah lulusan perguruan tinggi dan tenaga kependidikan yang kebanyakan hanya lulusan SMA atau SMK. Banyaknya para pelamar menyebabkan persaingan menjadi lebih ketat dan tentu saja pihak penyelenggara pendidikan mempunyai peluang mendapatkan tenaga yang mumpuni dan berpotensi.
Bagaimana agar lamaran yang akan disampaikan mempunyai daya saing yang kuat
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan membuat dan menyampaikan surat lamaran kepada pimpinan penyelenggara pendidikan atau sekolah.
Membuat surat lamaran.
1.
Buat surat lamaran dengan tulisan tangan yang jelas dan rapi. Jangan menulis dengan ketikan atau hanya hanya bubuhan tanda tangan saja yang memakai pena.
2.
Lengkapi dengan daftar riwayat pendidikan, salinan atau fotocopi ijazah dan daftar ( transkip ) nilai.
3.
Daftar prestasi pribadi dan pengalaman berorganisasi akan menambah nilai untuk dipertimbangkan.
4.
Tulis dengan lowongan yang kita tuju. Misalnya guru kelas, guru kesenian, guru bidang studi, atau pustakawan.
5.
Masukan surat lamaran dan lampiran pada amplop tertutup. Bukan map.
Â
Menyampaikan surat lamaran.
1
Sampaikan sendiri surat lamaran kepada pihak yang kita tuju. Jangan dititipkan Satpam atau penjaga sekolah yang bertugas di depan sekolah. Kecuali bila lowongan kita ketahui lewat iklan di media dan berada di kota yang jauh, bisa dikirim lewat pos.
2
Pakailah baju yang sopan dan menarik serta berpenampilan rapi. Tetapi bukan berarti harus modis seperti artis, sekretaris, atau eksekutif muda.
3
Sapalah dan senyumlah pada siapa saja yang ada di sekitar sekolah. Termasuk kepada Satpam, penjaga sekolah, atau TU yang ada di depan, sebelum ditolak dengan alasan pimpinan atau kepala sekolah tidak mau ditemui dengan alasan ada rapat atau tugas lain.
4
Bicaralah dengan tenang dan sopan serta jangan menggunakan bahasa asing ( kecuali di sekolah kaum ekspatriat ) atau bahasa daerah, apalagi bahasa gaul. Gunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ingat anda seorang calon guru. Bukan penulis, pengarang buku, atau salesman!
5.
Temui sendiri pimpinan atau kepala sekolah, tanpa ditemani oleh siapa pun. Misalnya ibu atau kekasih. Apalagi mereka ikut bicara. Kecuali petugas sekolah atau Satpam yang akan mengantar ke ruang pimpinan jangan ditolak.
Â
Tips di atas berdasarkan pengalaman penulis saat menerima lamaran calon guru yang menyampaikan dengan cara yang kurang tepat. Misalnya menulis dengan ala kadarnya tanpa transkrip nilai atau keterangan pendukung serta tak mau menyampaikan sendiri ke pimpinan dan memakai pakaian sekenanya. Dan juga ada yang ditemani oleh ibunya atau kekasihnya, sehingga menunjukkan salah satu sikap ketidakmandirian.
Tentu saja tips di atas bisa ditambah asal jangan dikurangi. Asal jangan ditambah minta bantuan paranormal!
Jangan lupa berdoa agar Tuhan Allah Yang Maha Murah dan Kasih memberikan yang terbaik bagi kita. Amin
Semoga lamarannya diterima dan mendapat pekerjaan yang diharapkan.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H