Perubahan jaman yang terus bergerak ke arah yang tak terduga selalu membawa dampak antara positif dan negatif. Hal ini bukan hanya terjadi pada masa kini, tetapi juga pada masa lalu. Kaum muda yang berada dipersimpangan untuk menentukan masa depan sering terjebak dalam ketidaktahuan harus bergerak kemana. Kaum dewasalah yang mempunyai tanggungjawab menuntun dan mengarahkan kaum muda tetap berada di jalan yang benar.
Terperosoknya kaum muda ke tindakan yang tidak produktif dan bisa membawa kekelaman di masa depan memerlukan bantuan dari siapapun untuk kembali ke jalur yang benar. Bukan kemarahan emosional dan caci maki yang semakin membawa mereka dalam kubangan lumpur kenistaan. Uluran tangan dan belaian kasih serta kata-kata yang menyejukkan justru akan membawa kaum muda untuk lebih mampu berkarya dan peduli akan sesama serta lingkungan.
[caption id="attachment_367645" align="aligncenter" width="500" caption="Penampilan kelompok seni beladiri Pacoeira dari Brasil oleh mahasiswa Universitas Negeri Malang."]
[caption id="attachment_367646" align="aligncenter" width="500" caption="Kelompok Karawitan Adheme Ati sebelum tampil."]
Itulah salah satu tujuan diadakannya Pagelaran Malang Youth Day 2015 oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan Malang di Gedung Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang pada Sabtu, 23 Mei 2015. Pagelaran Malang Youth Day 2015 yang menampilkan 120 pelaku seni gerak dan lagu dalam drama kontemporer Rahasia Hati menyandingkan tari klasik dan dan modern serta balet menjadi sebuah pementasan yang cukup spektakuler dengan sutradara Romo Adi Prasetyo, Pr yang merangkap juga sebagai salah satu penari utama. Pementasan ini melibatkan pelaku mulai dari usia SD hingga para pensiunan serta para penyandang disabilitas dari Yayasan Bhakti Luhur serta pelaku dari lintas iman.
[caption id="attachment_367647" align="aligncenter" width="450" caption="Penampilan Band Komunitas Tritunggal Maha Kudus ( KTM )"]
[caption id="attachment_367648" align="aligncenter" width="442" caption="Penonton yang memadati Gedung Graha Cakrawala UM"]
Kehadiran bintang tamu Sammy Situmorang bukan hanya untuk melantunkan suara emasnya dengan lagu-lagunya yang pernah hit serta lagu-lagu rohani tetapi juga memberikan kesaksian bahwa hidup hanya yang hanya mengandalkan hal-hal duniawi akan membawa ke dalam kesengsaraan dan penderitaan seperti yang pernah ia alami saat terjebak dalam narkoba. Hanya dengan pertolongan Allah Yang Maha Kasih dan doa-doa yang tak pernah putus serta kecerewetan ibunyalah Sammy S bisa bebas dari cengkeraman narkoba.
[caption id="attachment_367649" align="aligncenter" width="477" caption="Irine dan Ronny Sianturi saat (memulai) tampil."]
[caption id="attachment_367650" align="aligncenter" width="478" caption="Sammy Simorangkir"]
[caption id="attachment_367651" align="aligncenter" width="479" caption="Maria Shandy"]
Ronny Sianturi pun melantunkan lagunya dengan iringan keyboard yang dimainkan oleh Irine dari Yayasan Bhakti. Sebuah penampilan yang menggetarkan hati bagaimana Irine yang tunanetra begitu luwes memainkan keyboard dengan lembut namun membahana. Penampilan Ronny Sianturi juga untuk mengajak kaum muda untuk lebih peduli pada sesama.
Tak kalah menariknya adalah penampilan Maria Shandy yang melantunkan suara lembutnya dalam lima lagu rohani yang menjadi andalan albumnya. Dua di antaranya dengan genre musik jazz. Kecantikan dan kelembutan Maria Shandy semakin menarik saat memberikan testimoni bahwa hidup di jalan Allah Yang Maha Kasih serta nasehat dan dukungan orangtuanya yang dengan penuh kelembutan kasihlah yang membawanya ke arah keberhasilan.
[caption id="attachment_367654" align="aligncenter" width="480" caption="Para potograper sebelum menjalankan tugas."]
Pagelaran Malang Youth Day 2015 yang bersifat sosial atau non profit ini berhasil menyedot sekitar lima ribu penonton yang memenuhi sekitar 75% tempat duduk yang disediakan. Kesuksesan ini semakin menambah semangat kami dalam persiapan Pagelaran Indonesia Youth Day 2016 dan Asian Youth Day 2016 pula.
* Foto dokumen pribadi.
*Foto kru band Maria Shandy dan pementasan drama tak bisa saya posting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H