Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal Alat Musik Tradisional: Kendang.

14 April 2015   15:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:07 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428998293646953703
1428998293646953703

14289991721993481443
14289991721993481443

Dalam seni karawitan ataugamelan Jawa, para penabuhnya biasa disebut wiyaga. Ada yang menyebut pengrawit dan panjak. Di tempat lain, ada yang menyebut panjak hanya sebutan bagi penabuh kendang. Tentang penabuh kendang, merupakan pemain yang paling utama dalam seni karawitan. Jika pada orkestra penabuh kendang bisa disejajarkan dengan konduktor.

Saat mengiringi permainan wayang kulit, penabuh kendang boleh dikatakan hampir tak pernah istirahat. Sepertinya dalang dan pesinden. Apalagi saat adegan goro-goro pengendang harus siap mengiringi tarian atau lawakan yang dilakukan oleh bintang tamu.

1428998314355181732
1428998314355181732

142899887561702334
142899887561702334


1428998364454467145
1428998364454467145

14289993511142730895
14289993511142730895

Dan saat peperangan penabuh kendang harus bisa mengiringi dan mengimbangi setiap gerak wayang kulit sesuai kehendak sang dalang. Kesalahan sedikit saja akan menjadi bahan sindirian sang dalang. Demikian juga dalam permainan bantengan, jaran kepang ( kuda lumping atau jatilan ), dan jaran kencak suara kendang begitu dominan. Setiap dinamika hentakan dan gerakan penari amat tergantung pada tetabuhan kendang.

Tak semua wiyaga, pengrawit, atau panjak belum tentu bisa memainkan kendang sekalipun penabuh kendang biasanya bisa memainkan gamelan lainnya.

1428998448518086180
1428998448518086180

1428998904239824295
1428998904239824295



14289984671366435789
14289984671366435789

Dalam segi warna musik, kendang ada dua jenis: kendang alusan atau kulonan biasa dipakai dalam karawitan gaya Jogja dan Solo. Namun pemakai bukan berarti dari wilayah tersebut, tetapi semua karawitan yang terpengaruh gaya Jogja dan Solo. Sekalipun ada batas semu, biasanya digunakan di barat Malang, Jombang, Lamongan, dan Tuban. Kendang ini lumrah untuk mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, dan kethoprak. Sedang sebelah timur wilayah tersebut menggunakan kendang jegdongan yang biasa digunakan untuk iringan musikl jaran kepang dan ludruk atau wayang kulit gaya wetanan ( Jawa Timuran ). Cara penabuhan gaya wetanan lebih menghentak-hentak.

14289984931168609843
14289984931168609843

Kendang Jidor untuk permainan Bantengan dan Pencak Silat.

14289985181579236630
14289985181579236630

1428998841670746822
1428998841670746822

Dari segi fisik biasanya ada ukiran bunga di setiap sudut ikatan tali penarik kulit kendang. Sekali pun ini tak selalu membedakan karena kendang gaya Sunda kadang juga tak ada ukirannya.

Dalam segi fungsinya dan bentuknya ada tiga jenis kendang: bem, kendang, dan ketipung. Bem bisa disebut sebagai bas dan ketipung sebagai minor yang keduanya hanya sebagai pengiring. Sedang yang utama dan paling sering ditabuh adalah kendang itu sendiri.

Ada juga kendang model Bali, Lombok, dan Sumbawa yang cara menabuhnya sisi kiri dengan tangan sedang sebelah kanan dengan pemukul yang disebut kethuk. Selain digunakan di wilayah tersebut juga digunakan di wilayah Suku Tengger, terutama dalam permaianan jaran kencak.

[caption id="attachment_360715" align="aligncenter" width="399" caption="Kendang model Sumbawa"]

14289985891336155509
14289985891336155509
[/caption]

[caption id="attachment_360717" align="aligncenter" width="400" caption="Kendang gaya Bali"]

14289986411034834850
14289986411034834850
[/caption]

14289986911692209983
14289986911692209983

Juga ada kendang yang ukurannya sebesar drum ( band ) yang disebut kendang jidor. Kendang ini lebih banyak dipakai dalam seni pencak silat yang ada di wilayah yang terpengaruh budaya Suku Madura dan seni bantengan yang merupakan kearifan lokal wilayah Malang Raya ( Malang & Batu ), serta sendratari Tari Topeng Malang.

Untuk kendang dalam seni budaya Sunda dan Banyumasantak jauh berbeda dengan gaya kulonan. Hanya warna musiknya yang membedakan. Misalnya degung dan sambingulun.



https://www.youtube.com/watch?v=C-MvYbLFlEU

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun