Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kacamata Tembus Pandang

12 Februari 2014   22:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:53 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_295206" align="aligncenter" width="600" caption="Sungguh ini tembus pandang....."][/caption]

Pernah nonton bioskop James Bond dengan judul Never Say Never Again (?) Salah satu keunggulan sang tokoh, Mr Bond adalah mempunyai kacamata tembus pandang. Artinya kacamatanya bisa untuk melihat lawan atau orang lain yang ada di dalam gedung dan tertutup oleh pintu atau korden. Atau melihat pakaian dalam seseorang.

Di awal 90an, saat saya masih mengajar di Surabaya, setiap hari harus pulang balik naik kereta api dan bis kota. Salah satu hal yang paling menjengkelkan di kereta api dan bis kota adalah para pedagang asongan yang dengan seenaknya menaruh dagangannya di pangkuan tanpa permisi. Sehingga di pangkuan kadang sampai ada 5 – 6 barang. Seperti koran, buku TTS, permen, nasi bungkus, topi, dan aneka pena. Namun lama kelamaan bisa dimaklumi, karena dengan cara yang sedikit kasar itulah dagangan mereka jadi laku.

Pedagang yang tak pernah menaruh asongannya adalah penjual kacamata. Mungkin kuatir jatuh dan pecah sedangkan penumpang tak mau membayarnya. Hanya saja cara menawarkan kadang membuat para penumpang tersenyum dan jengkel. Saat itu yang lagi ngetop memang kacamata Ray Ban. Yang asli harganya sekitar 150 ribu sedang yang kelas trotoar hanya sekitar 5 ribu saja.

Kacamata…..kacamata…. kacamata riben hitam murah hanya lima ribu.

Kacamata riben hitam tembus pandang. Pakai kacamata ini yang di dalam pasti kelihatan semua……

Seorang penumpang yang jarang naik bis kota di Jembatan Merah mencoba….

Mana gak tembus pandang gitu kok….?

Wah, Mas ini bagaimana sih? Coba lihat Mbak ini kan kelihatan gedhe…..

Kata penjual kacamata sambil menunjuk ke arah dada seorang wanita yang duduk di sebelahku. Wanita yang ditunjuk cuma menunduk malu.

Gak usah digubris Mbak…., kataku menghibur. Cuuuiiilaah…..

Jadi beli gak Mas? Desak si penjual pada penumpang tersebut.

Kalau gak jadi beli Mas tambah jelek lho….!

139221820590877060
139221820590877060

*foto2dhewe*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun