Jika ke India tanpa pernah melihat satu pertunjukan tradisonal, yakni ular cobra berjoget dengan iringan seruling memang kurang lengkap pengalaman kita. Namun untuk menemukan pertunjukan ini bukanlah hal gampang. Mungkin karena masyarakat India sendiri sudah bosan sehingga tak ada yang menonton. Bahkan di kota New Delhi dan Jaipur juga jarang, hanya satu yang kami lihat di daerah kantong urban yang menjadi sasaran para turis. Sehingga mereka bisa dengan mudah mendapatkan beberapa rupee. Barangkali, sulit ditemui karena kami ke sana juga tak lebih dari seminggu.
Melihat pertunjukan cobra berjoget bagi turis asing bisa juga menjadi ‘celaka’ karena setelah pertunjukan kadang kita sedikit dipaksa untuk memberikan upah sekalipun kadang ularnya tak mau berjoget. Mungkin karena terlalu capai dan lapar sehingga ketika seruling digerak-gerakkan ular tidak berjoget. Hanya sekedar menoleh kiri-kanan saja. Sama saja dengan pertunjukan topeng monyet di negeri kita, yang demikian kejam memaksa monyet untuk berjoget dengan menarik-narik dengan rantai atau tali yang melingkar di lehernya.
Sebenarnya, ular cobra memang berjoget bukan karena mendengarkan suara seruling yang ditiup oleh sang pawang. Tetapi karena mata sang cobra yang selalu bergerak mengawasi gerakan tengah seruling yang bulat dan dianggapnya sebagai kepala pengganggunya. Begitu sang cobra tahu bahwa seruling yang digerakkan sang pawang tidak berbahaya, maka ia akan diam saja sekalipun sang pawang meniup dan menggerakkan leher dan kepalanya sampai tengeng.
Seperti pertunjukan ular cobra yang dilakukan sebuah komunitas pecinta binatang melata di Malang yang anggotanya berani menunjukkan kepiawaiannya mencium mulut cobra. Ternyata saat akan mencium sang penakluk mendekati dengan pelan tanpa gerakan kepala yang membuat sang cobra gusar. Begitu ada gerakan sedikit saja maka sang cobra akan mematuknya.
Memang bisa atau racun ular telah dikeluarkan dahulu sebelum pertunjukan. Namun dicium dan dipagut ular dengan taringnya yang runcing dan membuat gatal bukanlah sesuatu yang mengenakkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H