Mohon tunggu...
Mbah Ukik
Mbah Ukik Mohon Tunggu... Buruh - Jajah desa milang kori.

Wong desa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menggunakan Radio Komunikasi atau HT Secara Tepat

10 Agustus 2014   03:07 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 27359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A : Kontek...kontek....

B : Oke, yang kontek silakan masuk. Ganti...

A : Selamat siang Mas Keciri. Ganti...

B : Ganti kembali. Operator siapa, mohon dibongkar. Ganti...

A : Saya, Mas Ukik yang biasa ikut nimbrung dengan Mitra Kencana. Ganti...

B : Oke, selamat siang Mas Ukik. Mohon diberitahu 10-2? Ganti...

A : 10-2 di jalur Kletak dekat lapangan bola. Ganti...

B : Kletak? Ganti...

A : Koreekk.... rencana 10-8 Mitra Kencana mau kopi darat dengan rekan-rekan di sini. Ganti...

B : Oke. Saya tunggu di sini. Ganti...

A : Gantinya kembali... Mohon maaf Mas Keciri, saat ini saya sedang kesusahan karena gerobak saya sedang kehausan karena kehabisan air radiator. Begitu, roger...ganti!

B : Gantinya kembali, Mas Ukik. Apa perlu bantuan ...begitu roger...?

A : Terima kasih Mas Keciri. Saya membutuhkan dua botol besar air untuk mengisi radiator. Kebetulan saya tidak membawa. Ganti...

B : Gantinya kembali, Mas Ukik. Okey kami akan segera ke sana. Ganti...

A : Roger..... Saya tunggu Mas.... 8-6. 8-1-3

[caption id="attachment_318535" align="aligncenter" width="450" caption="Pertolongan datang setelah berkomunikasi lewat HT."]

1407589177161475909
1407589177161475909
[/caption]

Itulah percakapan singkat saya lewat handy talky atau HT bersama rekan-rekan petani masyarakat Suku Tengger di Desa Ngadirejo di wilayah Pasuruan di komunitas Radio Mitra Kencana. Kejadian ini terjadipada Sabtu, 2 Agustus 2014 yang baru lalu. Saat itu kami sedang dalam perjalanan menuju Penanjakan setelah berkeliling dan bersilaturahim dengan keluarga besar selama 4 di wilayah Malang timur hingga selatan dan Surabaya sejauh 600 km. Akibat kesembronohan tanpa memeriksa air radiator sebelum berangkat maka harus mengalami kerusakan radiator di tempat yang jauh dari perkampungan.

Belum sampai lima menit percakapan selesai, seorang anggota TNI-AD dari Koramil 0889 wilayah Nongkojajar Pasuruan telah datang. Namanya I Gede Nyoman .... yang juga menjabat sebagai Kresna di Mitra Kencana.

Tak lebih dari sepuluh menit pun, Mas Keciri dan Mas Danu, 2 orang anggota Mitra Kencana datang menolong kami dengan membawa 2 botol air mineral untuk mengisi radiator gerobak kami. Padahal di antara kami belum pernah ketemuan atau kopi darat, atau kami hanya saling mengenal lewat udara saja. sekalipun kami sama-sama warga atau penghuni lereng Gunung Bromo.

Setelah mobil dingin lalu kami berbincang sejenak dan melanjutkan menuju desa Ngadirejo. Namun karena kebocoran radiator yang membuat mesin menjadi ‘over heater’ apalagi di tengah hutan dan jalan menanjak maka kami putuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan yang hanya tinggal 1 km saja.

[caption id="attachment_318536" align="aligncenter" width="450" caption="Dua rekan kami dari Mitra Kencana Desa Ngadirejo dengan mobil pick up yang dilengkapi dengan CB datang menolong pula."]

1407589235132547635
1407589235132547635
[/caption]

Sebagai pecinta alam yang sering berpetualang ke pelosok, hutan, dan gunung, dan sebagai anggota Pramuka yang sering melakukan kegiatan di alam bebas atau pulang ke desa melewati belantara Bromo dan Semeru maka kebutuhan akan radio komunikasi sangat vital sekali.
Kebutuhan HT dalam keadaan darurat di alam bebas lebih bermanfaat daripada HP dengan segala merek apapun. Pada handbook handphone diterangkan bahwa ponsel bisa berfungsi sebagai radio komunikator bila mengalami keadaan darurat. Kenyataannya setiap membeli ponsel, pihak dealer tidak bisa menerangkan cara pemakaian yang benar dan tepat.

Sinyal ponsel pada masa kini memang telah menjangkau ke pelosok, namun menghubungi sebuah instansi yang berwenang untuk melakukan pertolongan dalam keadaan darurat komunikasi lewat HT lebih dipercaya. Misalnya Tim SAR, pihak Kepolisian, dan PMI. Apalagi jika sering ikut nimbrung dan berkomunikasi dengan komunitas radio yang ada. Bila perlu menjadi anggota Kamling Udara atau KU.

Pada dekade 70 – 80an, sempat terjadi booming penggunaan dan pemakaian HT dan radio CB ( Cityzen Band ) di kalangan masyarakat. Pada awalnya memang pemakaian radio CB dan HT memang sedikit dicurigai oleh pihak keamanan, terutama pada masa Sudomo menjadi Pangkomkamtib. Harap dimaklumi, pada masa itu yang memiliki hanya kalangan terbatas, yakni kaum menengah. Apalagi pada saat itu, belum tentu setiap pos polisi memiliki HT dan disinyalir adanya kaum pembangkang Orde Baru. Perdebatan seru pun muncul saat sebuah radio CB milik seorang warga Jakarta yang ada digunakan di mobilnya disita pihak keamanan.

Pada awal dekade 90an, pemakaian HT oleh kalangan masyarakat semakin menurun drastis akibat terbongkarnya perselingkuhan dan percakapan kurang senonoh lewat komunikasi radio CB dan HT.

Teknologi memang diciptakan manusia untuk meringankan dan memperlancar setiap usaha manusia. Namun teknologi juga akan menjadi pedang bermata dua. Sisi yang lain akan menguntungkan yang memakai. Di sisi lain pemakaian yang kurang bijak akan merugikan dan mencelakakan.

[caption id="attachment_318537" align="aligncenter" width="450" caption="Wilayah hutan Kletak Desa Ngadirejo."]

14075893811224652340
14075893811224652340
[/caption]

[caption id="attachment_318538" align="aligncenter" width="450" caption="Rekan pembina pramuka sebelum melakukan penjelajahan bersama Penggalang dan Penegak."]

14075894461195252786
14075894461195252786
[/caption]

Catatan :

Kletak adalah sebuah daerah di lereng Bromo yang penuh hutan dan lahan pertanian. Jauh dari perkampungan.

Kresna pemimpin.

8 – 1 – 3 : selamat bertugas

8 – 6      : mengerti

8 – 8       : ketemuan langsung ( kopi darat ).

10 – 2     : kode udara menunjukkan posisi di mana.

10 – 8     : kode udara menunjukkan tujuan ke mana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun