[caption id="attachment_323425" align="aligncenter" width="400" caption="Penjaga mimbar."]
[caption id="attachment_323426" align="aligncenter" width="400" caption="Penjaga dan pengatur lalulintas kok nongkrong di tengah jalan!"]
Segenap wadyabala mulai dari pengawal pribadi, pasukan tramtib, Satpol PP, dan Sabhara disebar mulai dari pelosok hingga balaikota. Pengawalan begitu ketat, namun bukan berarti masyarakat tidak bisa melihat perarakan penobatan Ken Angrok menjadi raja. Mereka dan para pecinta wajah-wajah bening seperti terbuai akan berita tentang kecantikan dan kemulusan betis Ken Dedes yang telah membuat banyak penguasa tergila-gila.
Kegilaan Ken Angrok ternyata membuat bingung para pamong praja sebab mereka tak tahu apakah Ken Angrok akan diarak dengan kereta kencana dengan wadyabala atau mobil dinas dengan kawalan Satpol PP. Demikian juga para ketua erte dan erwe ikut bingung. Mereka akan mengikuti perarakan ini dengan jalan kaki, naik kuda, atau naik becak.
[caption id="attachment_323420" align="aligncenter" width="400" caption="Kereta kuda untuk para lurah."]
[caption id="attachment_323421" align="aligncenter" width="400" caption="...atau naik becak."]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H