Bagi keluarga kutu buku alias suka membaca, membeli buku tentu penuh pertimbangan. Bukan masalah harga dan pengarang atau penulisnya serta penerbitnya tetapi lebih pada isi dan bobotnya. Maka ketika berkelana menemani anak-anak ke toko buku, hal terpenting yang harus disampaikan adalah pertama kali harus melihat daftar isi buku dan bukan sampul atau covernya yang menarik.
Permasalahan pun mulai timbul ketika akan membeli buku, yakni ke toko buku mana yang menyediakan buku-buku bermutu dan asli. Malang dan Surabaya sekalipun kota besar, hanya ada dua toko buku ternama yang menjual buku-buku bermutu. Hanya saja, keduanya masih bergaya supermarket dengan penataan yang bukan kebutuhan pokok ada di depan. Misalnya alat-alat tulis dan kantor, perlengkapan olahraga dan musik, bahkan mainan anak-anak di tempatkan di bagian depan. Sedang buku utama justru berada di lantai dua atau tiga. Bagi yang kurang jeli dan hati-hati, maka niat membeli buku bisa berubah membeli keinginan lain. Di sinilah peran orangtua amat menentukan untuk membimbing dan mengarahkan anaknya untuk bijak memilih dan membeli buku. Bagi kami, jalan paling sering kami lakukan adalah membeli buku pada saat ada pameran buku, seperti Kompas Gramedia Fair yang telah diadakan selama tiga tahun terakhir ini.
Si Bungsu saat bermain selesai belanja buku dan koleksinya yang kurang tertata benar.
Bacaan yang tepat bagi anak dan remaja.
Dunia anak dan remaja adalah dunia bermain dengan penuh kegembiraan. Maka membeli buku yang tepat adalah buku-buku bacaan yang bisa membuat mereka tertarik untuk membaca. Bukanlah sesuatu yang salah jika menyediakan buku bacaan dan majalah anak-anak serta remaja. Menyediakan buku-buku non fiksi memang diperlukan, tetapi harus dengan bahasa yang ringan dan menarik agar mereka terpacu untuk menelaah. Bila perlu buku dan majalah yang bercover menarik.
Untuk memacu pengetahuan anak jangan lupa kadang-kadang menyodorkan bacaan yang sedikit berat dari artikel-artikel di surat kabar, tabloid, bulletin, atau majalah. Bila anak belum tertarik, jangan memaksa. Atau agar tertarik sedikit-sedikit untuk membaca suratkabar, sodorkan bacaan tentang kehidupan sosialita, olahraga, atau cerita anak. Malah bisa juga membaca tentang menu masakan lalu mempraktikkan bersama ibunya. Sesuatu yang menarik untuk dijalankan.
Si Tengah selesai belanja buku dan koleksi majalah.
Ajak anak menghargai buku.
Bisa membeli buku akan menjadi percuma jika hanya menjadi penghias rak. Demikian juga amat disayangkan bila buku yang sebagian orang masih sulit mendapatkan, justru kita mengabaikannya setelah membaca. Mengajak mereka menata buku di tempat yang tepat merupakan cara mendidik mereka mencintai buku.
Membaca buku lalu saling bertukar pikiran tentang isi buku, jangan pula diabaikan. Disinilah kedewasaan anak-anak akan terpacu dengan dunia yang didapatnya dari bacaan. Bila anak mempunyai pandangan berbeda akan isi bacaan jangan didebat. Terimalah sebagai bagian dari perjalanan panjang mereka untuk menentukan arah hidup sesuai dengan kemampuannya menelaah bacaan saat itu.
Baca juga:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H