Jakarta- Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia secara alamiah mengalami pergeseran atau perubahan di semua sendi kehidupan yang sangat mengkhawatirkan. Terkait kondisi ini diperlukan kembali pemahaman, penghayatan dan implementasi Empat Pilar Kebangsaan yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Demikian disampaikan Darmadi Durianto, Anggota MPR-RI saat acara sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Jakarta, Selasa, (22/9/2015) lalu.
“Semua nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan harus kita pahami, hayati, dan implementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga tidak ada lagi sikap yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, seperti rasis, anarkis, dan berbagai degradasi moral,” ujar Darmadi Durianto di hadapan warga Kelapa Gading, Pademangan, Tambora, dan Kemanggisan yang memadati acara tersebut.
Anggota DPR- RI Fraksi PDI Perjuangan ini menyayangkan, jika saat ini masih ada warga negara yang bersikap rasis. Hal ini jelas bertentangan prinsip kebhinekaan yang secara tegas telah memberikan ruang hidup bagi aneka perbedaan.
“Sangat kita sayangkan jika masih ada yang bersikap rasis. Kita ini merupakan suatu komponen bangsa yang terdiri dari berbagai latar belakang, baik suku, agama, ras atau golongan. Pondasi kita Pancasila, tiangnya UUD 1945, atapnya NKRI dan penghuninya adalah Bhineka Tunggal Ika,” tandas wakil rakyat daerah pemilihan DKI Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu ini.
Hal senada dikatakan DR.Anton Wachidin Widjaja, SE, MM yang hadir menjadi pembicara malam itu. Direktur Universitas Bhayangkara ini memaparkan tentang pentingnya Empat Pilar Kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini sangat penting untuk kembali mengingatkan kita sebagai warga negara agar senantiasa memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan. Jangan sampai kita mengabaikannya. Pengalaman sejarah menunjukan pengabaian, penghianatan, inkonsistensi terhadap Empat Pilar membawa masalah dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” papar Anton Wachidin.
Dia juga mengapresiasi Darmadi Durianto yang terus berkomitmen menjalankan amanahnya sebagai wakil rakyat. “Kita patut berbangga dengan Pak Darmadi Durianto sebagai wakil rakyat yang terus mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan ini kepada konstituennya. Bapak dan Ibu memang tidak salah pilih,”katanya mengapresiasi.
Tujuan berdirinya bangsa Indonesia ini, jelas dia, terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta dalam ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Kemudian pidato Bung Karno pada tahun1963 yang dikenal sebagai Trisakti, yaitu berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, berkepribadian secara sosial budaya. Trisakti ini jika peras menjadi satu adalah bangsa yang merdeka. Untuk kita harus bangkit menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya,” katanya penuh semangat.
KONDISI EKONOMI