Pada dasarnya Performance appraisal atau penilaian kinerja ialah kegiatan menilai dan mengevaluasi pencapaian, kemampuan, dan melihat pertumbuhan dari karyawan. Kegiatan yang satu ini sangat perlu dilakukan oleh setiap perusahaan agar bisa mengevaluasi kinerja dan meningkatkan produktivitas dari karyawan, Oleh karena performance appraisal cenderung menjadi dihindari oleh karyawan bagi perusahaan atau organisasi untuk menentukan langkah dan strategi lebih lanjut bagi pengembangan si karyawan demi kemajuan perusahaan.Â
Penilaian kinerja seharusnya dilakukan secara konsisten agar perusahaan bisa mengetahui seperti apa perkembangan kinerja setiap karyawannya. Jika hal ini tidak dilakukan, maka bisa menyebabkan turunnya produktivitas karyawan yang tentu saja bisa merugikan perusahaan,apalagi kalau hasil penilaian tidak sesuai harapannya. Pun akan sangat mengganggu kalau itu mempengaruhi semua peluang yang tersedia bagi masa depan karir si pegawai.Â
Proses penilaian kinerja memiliki beberapa proses yang harus dilakukan. Memang seharusnya kegiatan yang satu ini dilakukan secara terus-menerus agar bisa mengetahui tingkat produktivitas dari karyawan.Â
Berikut ini proses dalam penilaian kinerja.Â
- Analisis pekerjaan
- Sistem penilaian kinerja
- Standar kinerja
Why proses penilaian evaluasi Jarang meningkatkan kinerja
Proses ritual penilaian kinerja, seolah-olah menjadi persyaratan bagi organisasim dalam menilai karyawan. Minimal biasanya setahun sekali dilakukan. Sayangnya proses tersebut selain sering mengalami kegagalan dalam proses evaluasi.
Tony Schwartz, CEO dari Energy Project dan penulis Be Excellent at Anything, menyebutkan bahwa memang ada masalah dalam pemberian penilaian evaluasi kinerja, terutama jika sang penilai tidak paham. Ketika seseorang memberikan frase " Apakah anda tidak berkeberatan jika saya berikan feedback?", maka sebenarnya yang terjadi adalah "Apakah anda tidak keberatan jika saya berikan input negative?", Ada masalah terkait dengan feedback atau kritik negatif. kritik negatif menantang pengertian orang tentang nilai-nilai kesantunan. Kritik juga menyiratkan adanya penghakiman atau judgement, dimana orang cenderung tidak suka untuk dihakimi.
Nah menerapakan penilaian kinerja mau tidak mau harus melibatkan dua pihak, baik manajer dan si karyawan yang dinilai. Merekalah yang harus diyakinkan pentingnya review kinerja itu dengan sistem yang dipilih diterapkan.  Untuk itu, perlu  mengembangkan pendekatan baru mungkin menanyakan si manajer dan karyawan, Karena performance review itu akan menyentuh seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh semua orang dalam perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H