Mohon tunggu...
Arek Bogor
Arek Bogor Mohon Tunggu... karyawan swasta -

sedang belajar nulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Keajaiban Dunia ke-8

24 Maret 2011   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:28 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13010202461283538360

[caption id="attachment_98070" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Apa keajaiban dunia ke-8?? Ikuti ceritanya berikut ini. Syahdan di tahun 1953 sekelompok crew pencari sumur minyak sedang mengebor suatu titik bor di daerah gurun Sahara, di Libya bagian Selatan. Bukan semburan minyak yang didapat, tetapi hanya semburan air. AIR....ya AIR...Bila pemboran itu terjadi di Indonesia, penemuan sumber air itu menjadi hal yang sangat biasa, atau malah cenderung pemboran dianggap gagal, gagal mendapatkan emas hitam (minyak). Namun ini terjadi di salah satu gurun terluas dan terganas di dunia. Gurun Sahara. Ternyata Sahara yang di permukaan terlihat begitu ganas, dengan badai gurun dan suhu diatas 50 derajat celcius, didalamnya menyimpan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan mahluk di dunia, yaitu Air. Air di bawah gurun Sahara ini tersimpan didalam aquifier  raksasa, hasil simpanan ribuan tahun, yang diprediksi oleh para ahli terjadinya dimulai sejak jaman es (ice age). Emas bening ini tidak disia-siakan oleh pemerintah Libya. Mulailah dilakukan studi dan dirancang bagaimana cara membawa (convey) air segar ini ke kota-kota di pesisir pantai Mediterania, Libya bagian Utara. Konsultan Brown & Root North Africa dan Price Brother dipilih oleh pemerintah Libya untuk melakukan disain, dan perusahaan dari Korea Selatan Dong Ah sebagai kontraktor utama. Pemerintah Libya menamakan proyek itu The Great Man-Made River (GMR), dengan ditangani badan otorita yang langsung bertanggung jawab ke Dewan Nasional Libya. Dunia mencatat GMR merupakan proyek saluran Irigasi terbesar yang ada di muka bumi. Itulah Keajaiban Dunia ke-8, julukan yang disemayatkan oleh Moammar Khadafhy. Lihatlah angka-angka menakjubkan ini :

  • lebih dari 1300 sumur
  • kedalaman sumur paling banyak adalah 500 m
  • ratusan rumah pompa
  • puluhan resorvoir, baik berupa pond atau berupa underground concrete tank.
  • lebih dari 2000 meter panjang pipa, dengan diameter 4 meter untuk main pipe line, dan diameter 1,2 meter untuk secondary pipe line.
  • jaringan pipa tersebut mampu mensuplai 6,5 juta m3 per hari fresh water untuk kota-kota Tripoly, Benghazhi, Sirte, Brega, Azzawiya, Ghadames, dll.
  • cadangan air di aquifier itu diprediksi bisa untuk melayani kebutuhan air warga Libya selama 500 tahun.
  • estimasi biaya adalah 25 milyar US$, dan pemerintah Libya mampu untuk menyediakan biaya tersebut tanpa harus berhutang pada negara lain atau perbankan dunia.

Pemerintah Libya memulai konstruksi proyek ini di tahun 80-an, tahun dimana Libya sedang di Embargo oleh Amerika dengan diikuti beberapa negara lainnya. Moammar Khadafhy muda dengan cerdik dan berani menantang embargo Amerika dengan pembangunan proyek mercusuar GMR yang tentu sangat dibutuhkan oleh rakyat Libya. Dengan GMR ini, daerah Tripoly selatan bisa dirubah menjadi daerah pertanian dan peternakan, bahkan ditengah Gurun Sahara, mulai dibuka sawah-sawah dan kebun-kebun  dengan mekanisasi irigasi yang moderen yang didukung oleh jaringan listrik dan transportasi yang sangat memadai. Saya sungguh beruntung bisa menjadi bagian kecil dari GMR itu, yaitu dalam paket CAAP (Coastal Agricultural Area Project) secara langsung terlibat dalam pembangunan jaringan sekunder di daerah tenggara Tripoly, sekitar 60 km dari kota Tripoly. Jaringan ini terdiri dari jaringan pipa dan reservoir yang berupa underground concrete tank, dimana ada 9 (sembilan) buah tanki air dengan ukuran 100 x 200 x 6 meter per tanki, kapasitas tanki sekitar 86 ribu meter kubik air. Itulah cerita tentang Keajaiban Dunia ke-8, yang saat ini pembangunannya masih berlangsung terutama untuk jaringan sekunder dan akan diteruskan dengan jaringan tersier. Akankah Keajaiban Dunia ke-8 ini akan musnah sebelum sempurna wujudnya? Dengan keadaan Libya sekarang ini kemungkinan terburuk itu bukan hal yang mustahil terjadi, apalagi dengan serangan udara dari pasukan sekutu yang bisa menghancurkan apa saja. Semoga perang segera berakhir, rakyat Libya dapat meneruskan pembangunan infrastruktur yang telah dimulai tahun 2000, dan Great Man-made River, benar benar menjadi Keajaiban Dunia ke-8, dimana aku pernah ikut menjadi bagian darinya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun