Mohon tunggu...
Arif Nasrullah
Arif Nasrullah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengajar bahasa Indonesia di sebuah sekolah swasta. Pengamat kehidupan. Menulis untuk menebar kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekeping E-KTP

9 Mei 2013   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:51 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

E-KTP menjadi trending topic saat ini. Bermula dari berita tidak bolehnya memfotokopi E-KTP lebih dari sekali. Masyarakat kemudian beramai-ramai mengkritik. E-KTP atau KTP memang penting dalam kehidupan. Banyak pendaftaran, pemberkasan dan proses-proses administatif yang membutuhkan salinan kartu idetitas tersebut. Maka wajar saja bila banyak yang komplain. Inikah kualitas E-KTP generasi awal? Atau: inikah fase ujicoba E-KTP. Menyangkut hajat hidup orang banyak kok uji coba nasional.

Saya sudah membaca beberapa artikel penyeimbang mengenai E-KTP ini. Bahwa sekeping E-KTP ini memang seperti kartu ATM, yang nggak boleh didekatkan dengan benda-benda bermagnet, berarus listrik besar, dan benda-benda yang menyebabkan kartu ATM tersebut rusak. Ada juga yang berpendapat bahwa pernyataan tentang larangan memfotokopi ini terlambat. Barangkali sudah banyak masyarakat yang sudah memfotokopinya. Bahkan berkali-kali.

E-KTP Ideal

Saya juga pernah mendapatkan visualisasi kreatif berkaitan dengan KTP elektronik. Hm, mungkin nggak ya KTP seperti itu terwujud? E-KTP tersebut jadi kartu elektronik serbaguna yang bisa dimanfaatkan untuk anekamacam pembayaran, layanan perbankan dan lain-lain. Nah, pemerintah bisa saja menyediakan beberapa alternatif upgrade E-KTP. Mulai dari reguler (termasuk di dalamnya layanan-layanan pemerintah untuk masyarakat yang taraf hidupnya di bawah standar), premium-silver (untuk masyarakat yang punya akun bank dan NPWP) dan premium-gold (untuk masyarakat high-class yang kerjaannya wora-wiri keluar negeri, bisa sebagai kartu paspor), dst..dst. Masyarakat bisa meng-upgrade E-KTP-nya sesuai perkembangan taraf hidupnya.

*By the way, saya masih pake KTP yang lama, belum berproses untuk E-KTP (waktu sedang maraknya penggantian saya sedang mutasi KTP dan waktunya cukup lama).

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun