Mohon tunggu...
Ardy Saputra
Ardy Saputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

10 May 1991 Ardy.Registration@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

7 Hari Menjelang Lahirnya Pancasila

26 Mei 2011   19:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:10 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zaman telah berubah mengikuti perubahan globalisasi yang malah membuat manusia semakin "memupuk" sifat arogansinya. Generasi-generasi tua digelapi oleh kepuasan yang bersifat egois. Mereka yang dipercayai oleh rakyat perlahan-lahan lari dari komitmennya. Akhir-akhir ini media-media sering menyebarkan isu yang "bias", seolah-olah rakyat hanya sekedar mendengar kabar burung. Generasi Muda ..?? Hmm... dari sekian banyak generasi muda sekarang yang masih terus rela berkorban memperdulikan nasib bangsa ini. Manusia telah diperbodohi oleh zaman yang boleh disebut era merosotnya para pemimpin bangsa. Saya sungguh sedih melihat teman-teman se-angkatanku yang melihat bangsa ini seperti bangsa yang "gagal". Mereka hanya bisa diam dan lebih memilih hidup "aman" atau tidak ingin dipusing persoalan-persoalan bangsa yang mustahil di selesaikan.

Kita sebagai generasi muda yang bergerak melawan rezim reformasi & tak harus menunggu generasi tua bertindak terlebih dahulu. Saya ingin terus belajar sejarah karena dari ilmu pengetahuan sosial yang kurang diminati atau disepelekan itulah menumbuhkan sifat nasionalis dalam jiwa & raga yang selama ini terpendam ketika kita dilahirkan di negeri yang indah ini.

Sejarah tak pernah lepas dari yang namanya pengkhinatan, pemberontakan dan disebut sebagai sesuatu yang "abadi" karena tidak akan pernah terjadi untuk kedua kalinya. Seperti apakah sejarah Indonesia di masa mendatang ..?? Andai saja Soekarno, Moh.Hatta, 3 serangkai masih hidup dan melihat kondisi Indonesia sekarang, mungkin saja beliau akan berkata, "Saya sungguh kecewa terhadap pemerintahan sekarang dalam artian adalah lebih ditekankan terhadap wakil rakyat yang lari dari dedikasinya untuk memenuhi aspirasi rakyatnya.

Pada tanggal 1 Juni 2011, Pancasila kembali lagi hadir juga ditayang oleh manusia-manusia yang masih memiliki rasa perlu untuk mengundang kembali filosofi yang terlupakan itu. Pancasila bukan sekedar pajangan dinding yang hanya untuk dilihat-lihat tetapi harus di implementasikan dengan segenap hati dan merupakan dasar negara yang dibuat untuk kepentingan semua orang.
Meskipun saya hidup sebagai minoritas alias kelahiran Tionghoa di negeri ini, gejolak akan kecintaan terhadap tanah airku melahirkan "benang merah" antara saya dengan Indonesia. Saya hanya minta satu pengharapan kepadamu, Indonesiaku yaitu janganlah engkau lupakan motto atau semboyanmu - Bhinneka Tunggal Ika bermakna meskipun berbeda-beda tetapi satu kesatuan.

Terbanglah garudaku
Singkirkan kutu-kutu di sayapmu oh…..
Berkibarlah benderaku
Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu

Iwan Fals - Bangunlah Putra Putri Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun