[caption id="attachment_203611" align="alignright" width="298" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com/Caroline Damanik)"][/caption] Saya yakin Anda semua sudah tau soal kabar anggota paspamres yang dikabarkan mentoyor atau meyentuh seorang anak saat peringatan hari anak nasional di Sasono Langen Budoyo TMII. Sebelumnya tindakan Patwal yang membuat seorang anak pengendara mobil juga sempat menjadi masalah, sekarang Paspampres yang berulah. Baru saja saya menonton di berita di salah satu televisi swasta yang mengabarkan bahwa komandan Paspamres membantah tindakan "mentoyor" yang di lakukan oleh anggotanya. Dan yang bikin saya geleng-geleng kepala adalah beliau masih saja keukeuh bahwa anggotanya tidak bersalah dan berniat menuntut pihak yang menuduh intitusi yang dia pimpin kalau memang tuduhan itu tidak benar. Sah-sah saja menurut saya menuntut, tapi alangkah baiknya jika beliau mau memproses dan menyelidiki dulu laporan dari masyarakat. Apalagi ditengah situasi dimana masyarakat mengkritik keras kinerja dari pengawal presiden SBY. Lagian untuk apa seorang anak kecil membahayakan seorang presiden sehingga paspampres sampai melakukan hal yang berlebihan? Dan untuk apa juga anak itu membuat pengakuan yang bohong kalau ada seorang paspampres yang "mentoyor" dia? Saya lebih kagum dengan si anak yang berani bersuara sehingga kejadian itu diketahui masyarakat. Daripada sikap dari seorang komandan paspamres yang belum memulai investigasi tetapi sudah mengeluarkan ancaman tuntutan :) Dan saya pikir seharusnya juru bicara presiden juga jangan berusaha untuk ikut "mengamankan" paspamres dengan membantah terlebih dahulu. Sudah seharusnya pengawalan terhadap pemimpin negara ini diatur lagi secara matang. Presiden di pilih oleh rakyat dan harusnya melayani dan mendengarkan keluhan rakyat. Tapi ketika presiden berkunjung ke daerah-daerah, pengamanan yang ketat justru menimbulkan sekat yang sangat kokoh antara seorang pemimpin dan rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H