Masalah sampah terus merambah di dalam kehidupan kita. Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan membuat semakin banyak pula sampah yang kita hasilkan. Sampah domestik adalah salah satu jenis sampah yang paling umum ditemui masyarakat karena dihasilkan oleh segala aktivitas domestik seperti mencuci, menyapu, dan memasak. Sampah sisa makanan ini kemudian membusuk dan apabila tidak dikelola dengan baik maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Permasalahan inilah yang mendorong tim Green Guardian untuk mengadakan kegiatan Mendadak Memasak.
Mendadak Memasak adalah sebuah onsite activation dari Voice of Youth Challenge 2023, sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia berkolaborasi dengan Danone Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Deyangan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pemilihan tempat pelaksanaan juga didasarkan pada riset yang dilakukan oleh Tim Green Guardian bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menyumbang timbunan sampah terbanyak, salah satunya adalah sampah sisa makanan.
Acara yang diselenggarakan pada Minggu, 26 November 2023 ini menargetkan ibu rumah tangga sebagai peserta. Ibu rumah tangga menjadi sosok penting karena mereka merupakan aktor utama penghasil sampah domestik. Dalam acara ini, peserta diajak untuk dapat berkreasi dan berinovasi dalam meminimalisir adanya sampah dari setiap bahan makanan atau hasil pangan yang ada. Harapannya dengan mengikuti kompetisi ini, peserta dapat terdorong untuk menciptakan langkah konkret dalam rangka pengurangan sampah domestik yang dihasilkan dari rumah tangga.
Sebagai tahap idea validation, Mendadak Masak sendiri adalah sebuah kompetisi yang menguji kemampuan peserta untuk mengolah suatu hidangan dengan konsep zero waste. Kompetisi ini dikatakan "mendadak" karena peserta tidak diberitahu siapa yang akan menjadi rekan tim mereka. Bahkan, bahan makanan yang harus mereka olah pun tidak diketahui peserta sampai kompetisi ini dimulai. "Program Mendadak Masak ini ternyata konsepnya benar-benar mendadak. Ibu-Ibu tadi terlihat sangan semangat dan antusias selama kegiatan berlangsung. Sosialisasinya dikemas dengan bentuk yang tidak biasa. Semoga bisa berlanjut dan berkembang lagi ke lingkup yang lebih luas lagi," ungkap Purwani Pudji Asrifah, Ibu RT 05 Dusun Banar.
Senada dengan Purwani, Purwadi Setiawan, Ketua RT 05 Dusun Banar, mengakui bahwa sampah di sekitar Desa Deyangan masih perlu menjadi perhatian untuk dientaskan. Melalui program ini, beliau menaruh harapan pada masyarakat sekitar bisa lebih proaktif dalam meminimalisir adanya sampah dan juga memaksimalkan bahan-bahan makanan di rumah supaya tidak menjadi food waste. "Saya sangat support dan memberikan kesan yang sangat positif terhadap program Mendadak Masak ini. Semoga masyarakat bisa lebih melek lagi terhadap lingkungan di sekitarnya," ungkap Purwadi Setiawan.
Program ini merupakan salah satu usaha dari tim Green Guardian yang berangkat dari keresahan lingkungan sekitar akan buruknya pengelolaan sampah sisa makanan. "Kami bertiga punya keresahan yang sama tentang sampah yang ada di sekitar dan kami merasa harus melakukan aksi dari yang terdekat terlebih dahulu, yaitu melalui sektor rumah tangga. Kami punya visi misi ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manajemen sampah dengan pendekatan yang lebih sederhana, fun, dan kreatif. Harapannya program ini bisa berkelanjutan dengan berbagai inovasi dan support dari masyarakat," ujar Ikmal selaku perwakilan dari Tim Green Guardian.
Green Guardian, tim mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada berhasil menjadi 10 finalis pada salah satu cabang lomba (Manajemen Sampah) dari ajang perlombaan kampanye sosial yang diselenggarakan oleh Voice of Youth Indonesia di Universitas Indonesia. Green Guardian beranggotakan 3 orang yakni Aunur Ikmal Nugroho, Carina Aditya Wijaya, dan Semeion Bintang Ridho A.
Informasi lebih lanjut:Â