Raga akan letih menelusuri kehidupan. Saat itulah ada lambaian perpisahan dari jiwa untuk raga. Tapi, kehidupan tidak terbenam di sana. Persaudaraan malah kian membuncah. Lalu jiwa berarak menuju istana abadi. Di sanalah keterbatasan tunduk di hadapan ketidakterbatasannya.
Usi Amoet ma Apakaet, Apinat ma Aklahat, sium kai bi hai maten nok hai moni[4]
Tok tabua leko-leko bi hit maten nok hit moni. Nek mesef ansaof mese bi pah pinan ih, talan tia na bal bal [5]
 Kupang, 2013-2019
[1] Seruan ajakan menangkap Ikan Paus di Lamahera Lembata
  [4] Tuhan Pencipta, Penyelenggara, Yang Menyalakan, Yang Membakar, terimalah kami di saat hidup maupun mati
 [5] Berkumpul bersama saat hidup maupun mati, sehati sejiwa di tanah ini sampai selama-lamanya.Â