Mohon tunggu...
Ardy Milik
Ardy Milik Mohon Tunggu... Relawan - akrabi ruang dan waktu

KampungNTT (Komunitas Penulis Kompasiana Kupang-NTT)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menakar Tulisan-Melihat Perjalanan Penulisan (Diskusi Karya ke II-Kompasianers Kupang)

24 Desember 2018   07:16 Diperbarui: 24 Desember 2018   07:45 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ketiga, https://www.kompasiana.com/nprih/5c19975812ae943bdc3e50f5/eksotisitas-betari-durga-di-candi-sambisari-yogyakarta. Artikel ini mampu menguraikan pengalaman kunjungannya dengan detil. Penulis mampu membahasakan pengamatannya di lapangan lalu menuangankannya dalam tulisan dengan cukup baik. Ada beberapa catatan, di antaranya: pada paragraf ke empat "Mereka mengambil dari tempat pengolahan ikan." Kalimat ini menjadi rancu karena tanpa keterangan apa yang diambil dari tempat pengolahan ikan tersebut.

Aba Gorantokan menilai "Artikel ini unik. Penulis mampu mengambil locus yang tidak familiar dan mampu menceritakannya dengan baik. Kekuatannya terdapat pada penggalan-penggalan kalimat dan kata yang padat dan kuat." "Artikel ini dapat menjadi contoh dalam penulisan feature" sambungnya.

Bagi calon Pendeta Aryz Bara, kalimat "Tapi begitulah nelayan. Hidup di atas ombak. Ini pilihan atau keterpaksaan ekonomi, nyatanya mereka masih melakoni" akan menjadi kekuatan deskriptif dan argumentatif yang kuat dalam tulisan ini jikalau penulis menghilangkan kata sambung 'tapi' dan melanjutkan penjelasan 'nyatanya mereka masih melakoni..."

Demikianlah beberapa catatan dalam pertemuan Kompasianers Kupang. Membedah karya. Bertukar pikiran. Saling mengisi. Pertemuan ini ditutup dengan kesepakatan untuk melakukan pertemuan rutin per tiga minggu sekali. Peserta yang hadir berpikir mereka sangat terbantu dalam proses kreatif menulis dengan adanya diskusi. Membakar asa untuk terus menulis. Menghentak nalar agar terus berpacu dalam karya.

Kompasianers Kupang

Kompasianers Kupang adalah sebuah komunitas kreatif dalam bidang tulis menulis pada laman Kompasiana.com. Komunitas ini berdiri bulan Oktober 2018. Sebagai komunitas yang baru tumbuh, akan mekar, terus berkembang, hingga mampu melebarkan sayap; anggota komunitas ini cukup aktif dalam menghasilkan tulisan-tulisan demi menanggapi situasi aktual atau pun membahasakan pengalaman yang dialami.

Kini, anggota Kompasianers Kupang berjumlah 15 orang. Anggota komunitas Kompasianers Kupang percaya bahwa menulis adalah bentuk pengabdian dan keberpihakan pada kehidupan sosial pada masa nanti, kini dan lalu. Bahwasanya setiap penulis memiliki tanggungjawab sosial terhadap kondisi dimana dia hidup. Diam sama dengan mati. Tidak bersuara adalah pengecut. Tugas penulis adalah menyuarakan yang tidak tersuarakan!

Anggota Kompasianers Kupang terdiri dari; Aktivis gerakan, Peneliti, Penulis, Akademisi dan Pegiat sosial. Dalam beberapa kegiatan sosial, Kompasianers Kupang cukup berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan tersebut, seperti; berpartisipasi pada Malam Refleksi menjelang HUT NTT yang ke 60, 19 Desember 2018. Kompasianers Kupang turut menggerakan kegiatan tersebut, menghasilkan tulisan, memproduksi video hingga hadir pada acara puncak malam refleksi.

Melihat Perjalanan Penulisan

Menutup diskusi sore menjelang Natal, Kompasianers Kupang membaca karya Linda Christanty yang berjudul 'Continental Club' sebuah feature tentang pengalaman perjalanan menikmati musik dan sejarah di kota-kota selatan Amerika Serikat. Feature yang dalam dan menarik. Dapat mengajak pembaca untuk 'hadir' dan 'merasakan' pengalaman Linda Christanty tanpa harus berada di sana. Menampilkan unsur sejarah sebagai horizon pengetahuan yang membangun sejarah dunia. Sampai jumpa kawan pada pertemuan berikutnya. Pramoedya Ananta Toer mengatakan "Menulis adalah kerja untuk keabadian."

#KompasianersKupang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun