Dalam pendekatan fenomenologi terhadap cara tarekat (thariqah atau sufi order) mengatasi kenakalan remaja di zaman serba modern, kita dapat meresapi pengalaman dan makna-makna yang mendalam dalam interaksi antara nilai-nilai tarekat dan tantangan yang dihadapi oleh remaja. Berikut adalah beberapa elemen yang mungkin muncul:
1. Pembentukan Nilai Spiritual: Tarekat dapat membantu remaja memahami nilai-nilai spiritual dan moral dalam Islam. Dengan memperdalam pemahaman mereka tentang takwa, etika, dan tanggung jawab, melalui pembentukan nilai spiritual dengan banyak berdzikir dan riyadhoh remaja dapat mengembangkan landasan moral yang kuat.
2. Pengembangan Kesadaran Diri: Tasawuf menekankan introspeksi dan peningkatan kesadaran diri. Ini dapat membantu remaja untuk lebih memahami motivasi, emosi, dan tindakan mereka sendiri, membantu mereka mengelola konflik internal dengan cara yang lebih konstruktif.
3. Pengembangan Empati dan Kepedulian Sosial: Tasawuf mengajarkan nilai-nilai empati dan kepedulian terhadap sesama. Remaja yang terlibat dalam ajaran ini dapat lebih memahami dan mendukung teman-teman mereka, mengurangi perilaku kenakalan sebagai bentuk ekspresi ketidakpuasan.
4. Pemberdayaan Positif: Tasawuf dapat memberdayakan remaja dengan memberikan makna dan tujuan pada hidup mereka. Dengan merenungkan makna hidup dari perspektif spiritual, remaja dapat merasa lebih terhubung dan terpenuhi, mengurangi kebutuhan mereka untuk mencari pengakuan melalui perilaku negatif.
5. Pendekatan Holistik terhadap Kesehatan Mental: Tasawuf mengakui adanya keterkaitan antara aspek spiritual dan psikologis. Dengan merawat kedua aspek ini, tasawuf dapat membantu remaja mengatasi stres, tekanan, dan mengurangi risiko kenakalan.
6. Penanaman Cinta dan Kepatuhan pada Agama: Melalui tarekat, remaja dapat memperdalam cinta dan kepatuhan pada agama. Hal ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk mencegah mereka terjerumus dalam perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama.
Namun, perlu diingat bahwa tarekat sendiri tidak dapat menjadi solusi tunggal. Pendidikan, dukungan keluarga, dan lingkungan sosial juga memegang peran penting dalam membentuk perilaku remaja. Integritas dan komunikasi antargenerasi juga perlu diperkuat untuk mencapai pendekatan yang komprehensif dalam mengatasi kenakalan remaja di era modern.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H