Mohon tunggu...
Aliffiardy Mohammad Habibie
Aliffiardy Mohammad Habibie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030046 | Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Kebudayaan di Museum Sonobudoyo

17 Juni 2023   14:09 Diperbarui: 17 Juni 2023   14:11 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumen pribadi (foto salah satu koleksi museum sonobudoyo)

Halo Kompasianers! Gimana harinya? Semoga sehat selalu ya. Buat yang lagi libur panjang kemana aja nih rencana liburannya? Kalau belum tau mau kemana, saya rekomendasikan buat kalian liburan ke Yogyakarta. Selain sebagai kota pelajar, Yogyakarta sedari dulu memang dikenal sebagai destinasi yang favorit bagi para wisatawan. Di kota ini kita bisa menemukan seribu satu wisata dengan berbagai macam kategori, seperti alam, budaya, pendidikan, dll.

Salah satu tempat wisata di Yogyakarta dengan kategori budaya adalah Museum Sonobudoyo. Pada kesempatan ini, saya akan memberikan liputan tentang Museum Sonobudoyo, sebuah museum yang terletak di Yogyakarta, Indonesia. Museum ini merupakan salah satu museum terkemuka di Indonesia dan menyimpan berbagai koleksi seni serta budaya Jawa yang berharga. 

Museum Sonobudoyo bisa dibilang terletak di wilayah strategis karena terdapat banyak akses untuk dapat mengunjungi museum ini yaitu berdekatan dengan titik 0 KM Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, Alun alun utara, dan Masjid Gedhe Kauman. Gedung pameran museum ini berada di Jl. Pangurakan No.6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Museum Sonobudoyo buka setiap hari selasa-minggu, hari senin tutup. Untuk dapat masuk ke museum ini, kita diharuskan untuk membayar tiket sebesar Rp.10.000 untuk kategori dewasa umum. Sedangkan untuk kategori anak-anak dikenakan biaya sebesar Rp.5.000 dan wisatawan asing Rp.20.000. Cukup terjangkau bukan harga tiketnya buat sekelas museum tertua di Yogyakarta ini?

Saat memasuki pintu masuk, kita harus memperlihatkan tiket kita buat dicek sama petugasnya dan diberi tanda. Tapi tiketnya jangan dibuang dulu ya, karena tanda itu buat masuk ke gedung pameran yang pertama karena gedung pameran dari museum ini ada dua dan saling berdampingan. 

Oke, dimulai dari gedung pertama dulu ya. Waktu pertama kali masuk ke gedung ini tuh suasananya kental sekali dengan kebudayaan jawa tradisional. Apalagi di tambah dengan iringan gamelan jawa dan bangunan museumnya megah, menampilkan arsitektur tradisional dengan ornamen khas Jawa. 

Ruang pameran museum terbagi menjadi beberapa bagian, masing masing menampilkan koleksi yang berbeda. Benda benda yang dipamerkan pun banyak sekali dan sangat beragam jenisnya. Berdasarkan data yang diakses dari web sonobudoyo.com terdapat  63.345 buah koleksi dari berbagai macam kategori di museum ini. Wow, banyak sekali bukan?

Di ruang pameran pertama yang merupakan tempat di mana kita dapat menjelajahi seni tradisional jawa itu terdapat berbagai macam benda seni tradisional seperti wayang kulit, keramik, ukiran kayu, tekstil, dan senjata tradisional jawa. Dibalik benda benda yang dipamerkan ini terdapat cerita yang unik yang menunjukkan keterampilan pengrajin jawa serta mencerminkan kehidupan dan kepercayaan masyarakat Jawa pada masa lalu. Kita dapat mempelajari sejarah dan perkembangan seni tradisional jawa melalui penjelasan yang disediakan di sekitar benda yang dipamerkan. Disitu kita juga dapat menemukan peta Yogyakarta dan sejarah perkembangan agama Islam di Jawa.

sumber : dokumen pribadi (foto salah satu koleksi museum sonobudoyo)
sumber : dokumen pribadi (foto salah satu koleksi museum sonobudoyo)

Salah satu daya tarik utama dari Museum Sonobudoyo adalah koleksi naskah kuno yang sangat berharga. Museum ini menyimpan berbagai naskah dalam aksara jawa atau aksara kawi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari budaya jawa. Naskah naskah ini mencakup berbagai topik seperti sastra, sejarah, agama, serta kebijakan kerajaan pada saat itu. Di tempat itu kita juga dapat melihat kitab berbahasa arab yang usianya sudah cukup lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun