Mohon tunggu...
Ardy Firmansyah
Ardy Firmansyah Mohon Tunggu... Freelancer - Mencari candu yang baru | Surat-surat Nihilisme

Lagi belajar nulis di Kompasiana~

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

"Mental Illness" Bukan Alat untuk Cari Perhatian!

10 Mei 2020   23:48 Diperbarui: 11 Mei 2020   11:24 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segera cara bantu orang terdekat atau profesional jika mengalami gejala penyakit mental|Ilustrasi Shutterstock/Tero Vesalainen

Pada umumnya mereka berpikir tindakan bunuh diri biasanya dilakukan secara diam-diam dan tanpa banyak orang yang tahu.

Tapi tahu tidak? Pada beberapa gangguan mental, ada sebagian gejala yang terlihat seperti "cari perhatian". Seperti gangguan kepribadian histrionik, individu yang mengidap gangguan ini mempunyai pola perilaku untuk selalu menjadi pusat perhatian.

Pada gangguan kepribadian histrionik, individu sering mendramatisir sesuatu, bersandiwara, dan mengekspresikan emosi secara berlebihan untuk bisa mendapatkan perhatian. 

Jika tidak mendapatkan perhatian yang diinginkan, mereka akan mengancam untuk melakukan hal ekstrem. Pura-pura sakit, ingin bunuh diri, dan akan melukai diri sendiri adalah contoh tindakan ekstrem yang akan dilakukan untuk mendapatkan simpati dari orang disekitarnya.

Terutama perilaku melukai diri sendiri (self-harm) sering dianggap sebagai usaha untuk mendapatkan perhatian dari lingkungan sekitar. Orang yang mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan kepribadian pada level yang parah sering melakukan ini.

Hal tersebut dilakukan sebagai pelampiasan kekesalan, kekhawatiran, ketakutan atas tekanan dan masalah yang mereka alami. Tindakan untuk melukai diri sendiri ini adalah upaya untuk menghukum dirinya sendiri dan mengalihkan rasa sakit emosional yang mereka alami.

Meski beberapa orang menganggap tindakan tersebut adalah cara untuk mendapatkan perhatian. Apalagi jika diekspos ke media sosial, orang-orang yang melihat akan terheran dan merasa aneh. Terbesit dipikiran sebagian yang melihat tindakan tersebut bahwa itu hanya untuk mencari perhatian dan empati banyak orang.

Padahal jika ditinjau lagi, individu yang sering melakukan tindakan melukai diri sendiri (self-harm) mempunyai potensi besar untuk melakukan bunuh diri. Potensi seseorang untuk bunuh diri akan meningkat seiring dengan tingkat intensitas dari self-harm.

Artinya jika tindakan melukai diri sendiri membawa dampak dan risiko yang nyata dalam kehidupan seseorang, maka ini tidak bisa dianggap hanya "mencari perhatian" belaka. Apalagi tindakan tersebut terkesan aneh dan berlebihan jika digunakan untuk mendapatkan perhatian banyak orang.

Mengutip Halodoc, bahwa 70 persen orang yang memiliki gangguan kepribadian ambang (Borderline Personality Disorder), menganggap bahwa dengan melukai diri sendiri, mereka sering berpikir jika diri mereka akan diperhatikan oleh lingkungan sekitar.

Jika melihat hal ini, melukai diri sendiri jika disertai dengan pemikiran bunuh diri adalah hal yang tidak boleh diremehkan sama sekali. Meski belum tentu kebenarannya dan motif apa dibalik tindakan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun