Suatu hari di bulan Juli 2008 datang sms dari seorang kawan lama yang mencurahkan isi hatinya tentang kepenatan dan hiruk pikuknya kota Surabaya. Sebagai seorang kawan lama saya menyarankan untuk berlibur, sejenak melupakan semua urusan tetek bengek bangku kuliah, sms bersambut dengan kesepakatan berlibur ke Pulau Sempu.
Rabu 22 Juli 2008 berkumpulah saya dan 6 orang kawan lama saya untuk melakukan perjalanan ke Pulau Sempu. Meeting point kita tentukan di terminal Bungurasih Surabaya pada pukul 06.00 WIB, dikarenakan perjalanan Surabaya - Sendang Biru kira - kira 6 - 7 jam.
meeting point Terminal Bungurasih
Perjalanan dimulai dari Terminal Bungurasih Surabaya menuju Terminal Arjosari Malang selama kurang lebih 2 jam dengan menggunakan bis patas AC. Tarif yang diberlakukan saat itu adalah Rp. 15.000/orang, tapi dengan kepandaian melobi dan bersilat lidah maka disepakati harga Rp. 10.000/orang. Perjalanan Surabaya - Malang yang memakan waktu 2 jam kami gunakan untuk beristirahat di dalam bus.
Sesampainya di terminal Arjosari Malang sekitar pukul o8.30 WIB perjalanan di lanjutkan dengan menaiki bis kota menuju pasar Turen selama kurang lebih1 jam. Tarif bis kota dari Arjosari menuju Turen pada waktu itu sebesar Rp. 6.000/orang, tapi sayang ilmu negosiasi harga gagal diterapkan disini. Tiba di pasar Turen sekitar pukul 10.00 WIB perjalanan dilanjutkan dengan menaiki "andes" (angkotan pedesaan) menuju desa Sendang Biru dengan jarak tempuh oerjalanan kurang lebih 3 -3,5 jam, dan tarif Rp. 10.ooo/orang (lagi - lagi ilmu negosiasi saya gagal). Ada hal lucu dari andes ini, sebuah mobil minibus colt L 300 diisi dengan penumpang yang berjumlah 20 - 21 orang, bisa dibayangkan bagaiaman suasana seperti sauna.
Pukul 13.00 WIB tepat kita tiba di Sendang Biru, kita langsung bagi - bagi tugas ada yang mengurus perijinan, ada yang melengkapi logistik dan ada yang cari persewaan kapal untuk mengantar kita ke Pulau Sempu. Setelah semua tugas selesai, tidak lupa kita isi perut dulu untuk memulihkan tenaga.
Sebagai catatan, di pulau Sempu tidak ada sumber air tawar, apabila ada itu pun kita harus berjalan sekitar 2 jam untuk mengambil air ke dalam hutan dan itu tergantung faktor luck (karena tidak setiap musim ada). Setelah cek semua kelengkapan, pukul 14.00 WIB perjalanan ke pulau Sempu dari Sendang Biru dilanjutkan dengan menaiki kapal tradisional dengan tarif Rp. 100.000/kapal PP yang dapat diisi hingga 15 0rang. Selama perjalanan laut dari Sendang Biru ke Pulau Sempu kita akan disuguhi oleh pemandangan khas perkampungan nelayan pantai selatan, hiruk pikuk kapal nelayan dan deretan kapal nelayan yang sedang melapar sauh di tengah laut.