Mohon tunggu...
Ryan Ardiansyah
Ryan Ardiansyah Mohon Tunggu... Penulis - Tak ada kosa kata yang mampu mengambarkan

Barangkali kopi kita kurang diaduk

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gelagar Rindu

16 Maret 2020   03:19 Diperbarui: 16 Maret 2020   03:51 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari-hari perlahan menjadi gelap
Dalam diri dan jiwa kita menjadi gugup
Keterasingan membuat rindu
Tapi aku padamu semakin candu

Malam-malamku menjadi sepi
Wajahmu yang ku kenal hadir kembali
Seolah-olah memberi isyarat
Memberi aba-aba tuk berpegangan erat

Musim dingin belum berakhir
Kau tak kunjung datang
Hatiku pun mulai getir
Rasanya tak sabar ingin berdengdang

Apakah kau benar-benar kembali
Karena sunggu aku benar merindukanmu
Perasaan itu masih tertata dalam hati
Dan namamu ada dalam doaku yang syahdu

Kau yang lembut dan teduh, membuatku hormat bahkan kau yang barbar membuatku kagum

"Manisku yang mungil kembalilah padaku
Bawa serta keagunganmu dan kekudusanmu padaku biarkan aku menikmatinya"

Rumah, 16 Maret 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun