Mohon tunggu...
ardratsavnha
ardratsavnha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INTP

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gap Year? Perlukah?

29 Desember 2024   13:13 Diperbarui: 29 Desember 2024   13:02 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: https://bic.id/wp-content/uploads/2022/09/Gap-Year.webp)

Berdasarkan data BPS, Indonesia telah mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah perguruan tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2022, tercatat lebih dari 4.500 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Jumlah ini menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil dalam dua dekade terakhir, dengan banyak perguruan tinggi baru yang didirikan di berbagai daerah. Peningkatan ini memberikan lebih banyak pilihan bagi pelajar untuk melanjutkan pendidikan tinggi, namun di sisi lain, hal ini juga menimbulkan kebingungan dalam memilih jurusan dan perguruan tinggi yang sesuai.

Gap year merupakan waktu jeda yang diambil oleh pelajar setelah menamatkan pendidikan menengah atas sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi. Di Indonesia, fenomena ini semakin relevan seiring dengan berkembangnya jumlah perguruan tinggi dan tantangan yang dihadapi oleh pelajar dalam memilih jalur pendidikan yang tepat. Artikel ini akan membahas peran gap year dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, dengan mempertimbangkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), serta dampaknya terhadap sistem pendidikan.

Dengan semakin banyaknya perguruan tinggi di Indonesia, fenomena gap year semakin populer. Beberapa pelajar memilih opsi untuk tidak langsung melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lulus sekolah menengah atas pada tahun yang sama dengan beberapa alasan. Pertama, aspek ekonomi yang memengaruhi pelajar untuk bekerja terlebih dahulu untuk mengumpulkan biaya pendidikan yang semakin tinggi. Alasan selanjutnya adalah kesiapan emosional, pelajar merasa cemas mengenai kehidupan di kampus dan tekanan akademik yang begitu tinggi, dan terakhir adalah pemilihan jurusan, pelajar membutuhkan waktu lebih untuk mengeksplorasi minat yang dipilih untuk menghindari adanya kesalahan masuk ke jurusan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Untuk mengatasi tantangan gap year, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Beasiswa bantuan finansial: perguruan tinggi perlu menawarkan lebih banyak beasiswa dan dukungan finansial agar pelajar dapat melanjutkan pendidikan tanpa kendala ekonomi.

2. Bimbingan Konseling: sekolah perlu memberikan lebih banyak bimbingan konseling agar pelajar dapat memahami pilihan jurusan dan karier yang sesuai dengan minat mereka.

3. Memahami konsekuensi saat Gap Year: konsekuensi dari gap year dapat diatasi dengan pola dan rencana ke depan yang terstruktur, seperti bekerja, magang, atau belajar keterampilan baru, hal tersebut dapat membantu pelajar memperoleh pengalaman berharga sebelum melanjutkan pendidikan.

Dengan langkah-langkah ini, gap year bisa menjadi peluang untuk mengenal, memahami diri sendiri, dan mengambil keputusan secara tepat.

Referensi:

Badan Pusat Statistik (2024). Jumlah Perguruan Tinggi, Dosen, dan Mahasiswa (Negeri dan Swasta) di Bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menurut Provinsi, 2021 dan 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun