Mohon tunggu...
Admin Sakti
Admin Sakti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pemula

Suka nonton tapi lagi gak nonton

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Kematian Neji Sia-sia? Apa Pengaruhnya dalam Cerita?

21 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   08:05 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen terakhir Neji hidup (Bstation/Naruto Shippuden)

Kematian Neji Hyuga di Naruto adalah salah satu momen emosional yang bikin fans mikir, "Ini penting nggak sih?" Saat dia mengorbankan diri untuk melindungi Naruto dan Hinata di Perang Dunia Shinobi Keempat, kita memang terharu. Tapi kalau dibandingkan dengan kematian tokoh lain, terasa kurang nendang dampaknya.

Mari kita lihat contoh lainnya. Kematian Jiraiya, misalnya. Itu jadi momen kunci dalam Hero's Journey Naruto. Kehilangan gurunya membuat Naruto dewasa, menghadapi rasa sakitnya, dan akhirnya siap menerima beban sebagai pahlawan. Atau Itachi Uchiha, yang kematiannya membuka mata Sasuke soal kebenaran klannya, mengubah dendamnya menjadi motivasi baru. Keduanya punya dampak besar, bukan hanya untuk karakter utama tapi juga untuk alur cerita secara keseluruhan.

Sekarang bandingkan dengan Neji. Dari sudut pandang simbolisme, kematiannya memang berarti. Neji, yang dulu percaya hidup dikendalikan takdir, memilih untuk melampaui keyakinannya dengan mengorbankan diri demi orang lain. Ini melengkapi lengkungan karakternya. Tapi, dampak nyata ke cerita? Hampir nggak ada.

Banyak yang berpendapat bahwa kematian Neji dirancang untuk memperkuat hubungan Naruto dan Hinata. Tapi, serius? Hubungan mereka sebenarnya sudah cukup kuat tanpa perlu ada pengorbanan besar seperti ini. Mereka sudah punya banyak momen yang menunjukkan perkembangan hubungan mereka, contohnya saat invasi Pain ke Konoha. Bahkan di Boruto, nama Neji hampir tak pernah disebut. Kalau kematiannya dimaksudkan untuk menambah kedalaman cerita, hasilnya terasa kurang signifikan.

Sekarang coba bayangkan jika Neji tetap hidup. Dia bisa menjadi mentor bagi generasi baru, seperti Himawari, mengajarkan teknik khas klan Hyuga, atau menjadi figur paman bijak yang memperkaya cerita. Akan menarik melihat Neji berkembang menjadi sosok seperti Hiashi yang bijaksana tapi tetap sedikit kaku, tapi jadi lawak saat bertemu Hima dan Boruto. Namun, Kishimoto memilih untuk mengakhiri perjalanan Neji demi menciptakan drama.

Kesimpulannya, kematian Neji terasa lebih sebagai gimmick emosional daripada elemen yang benar-benar membawa perubahan besar pada alur cerita. Ya, kita semua sedih dan menangis saat dia mati, tapi setelah itu? Dunia Naruto terus berjalan tanpa perubahan signifikan. Kalau tujuannya hanya untuk bikin fans baper, misi Kishimoto sukses besar. Tapi, jika diharapkan memberikan dampak mendalam pada cerita, kematian Neji terasa agak sia-sia. Jadi, menurutmu, apakah kematiannya benar-benar penting atau hanya sekadar drama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun