Mohon tunggu...
Ardi Yansyah
Ardi Yansyah Mohon Tunggu... guru -

Menggali nalar mengasah pikiran | Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahlul Bait Rasulullah Simbol Persatuan Sunni dan Syiah

3 Februari 2016   20:47 Diperbarui: 4 Februari 2016   12:04 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini banyaknya isu penyesatan dikalangan umat Islam semakin meresahkan. Islam sudah Allah takdirkan terbagi menjadi beberapa mazhab, tinggal kita mau memilih mazhab yang mana. Isu penyesatan yang akhir-akhir ini meresahkan bahwa Syiah sesat dan bukan bagian dari Islam. Mereka mengembuskan vonis ini ditengah orang yang awam akan mazhab. Jangankan mengenal Syiah, mazhabnya sendiri pun mereka tidak tahu. Padahal dalam Risalah Amman tahun 2005, disepakati bahwa seluruh mazhab dalam Islam haram untuk dikafirkan, disesatkan, dan darah mereka dilindungi. Tapi sebagian kelompok ini, menghiraukan anjuran ini, padahal dalam Risalah Amman, yang menghadiri konfrensi tersebut para Ulama dari seluruh dunia yang keilmuwannya sudah diakui.

Syiah hadir di Indonesia sudah lama, kesultanan Perlak di Aceh membuktikan bahwa Syiah eksis di Nusantara. Ini menunjukkan Syiah di Indonesia bukan Syiah yang berkiblat ke Iran, justru Syiah di Indonesia membuat kebudayaan Indonesia semakin kaya. Bisa kita lihat tari saman di Aceh, pukulan ke dada melambangkan keperihan atas wafatnya Sayyidina Husein yang Syahid di Karbala, dan ini dilakukan ketika 10 Muharram. Bubur merah bubur putih juga melambangkan darah dan keberanian Sayyidina Husein dalam melawan Yazid. Bahkan, pakaian hitam ketika ziarah kubur, atau ketika ada kematian saya berpendapat juga mengikuti tradisi Syiah yang memakai baju hitam ketika memperingati hari dimana Sayyidina Husein wafat.

Lalu pertanyaannya, Syiah hadir di Indonesia sejak dahulu, lantas kenapa isu penyesatan Syiah baru ada sekarang? untuk menjawabnya mari kita ikuti alurnya. Kelompok yang awalnya menyesatkan Syiah, mereka menyesatkan NU terlebih dahulu dengan mengatakan Maulid Bid'ah, Yasin Bid'ah, Tahlil Bid'ah, Maulid Barzanji Syirik, dari situ banyak Ulama NU yang membantah vonis bidah tersebut. Akhirnya sekarang NU bangkit melawan kelompok tersebut, ditambah NU mayoritas di Indonesia, jika kelompok itu terus menyerang NU, maka habis eksistensi dia di Indonesia. Di tambah, jika mereka membidahkan Maulid dan salawat, maka Syiah juga akan membantu NU untuk membela itu, karena Syiah dan NU sama-sama merayakan Maulid dan melakukan salawat.

Maka mereka mengganti strategi yaitu isu Syiah sesat dan bukan Islam. Bisa kita lihat, isu yang mereka bikin ujung-ujungnya menyerang Ulama NU juga. Said Aqil Siradj dan Quraish Shihab menjadi sasaran empuk untuk dituduh Syiah, karena mereka berdua menulis tentang mengedepankan toleransi antar mazhab dalam dunia Islam. Bahkan penulis pun dikatakan sesat hanya karena membahas tentang Syiah yang dalam pandangan mereka saya membela Syiah, bahkan saya pernah dituduh Syiah padahal jelas saya masih Sunni ala NU.

Selain isu Syiah sesat, mereka juga mengatakan Sunni dan Syiah tidak akan bersatu. Sungguh mereka salah besar, ada satu icon yang membuat Sunni dan Syiah bersatu, apa itu? yaitu Ahlul Bait Rasulullah. Dalam kenyataannya, Ahlul Bait Rasulullah mengikuti dua mazhab yaitu ada sebagian di Sunni dan ada sebagian di Syiah. Di Sunni Ahlul Bait Rasulullah yang diakui keilmuwannya ialah Habib Umar bin Hafidz, Habib Ali al-Jufri, Habib Munzir al-Musawa, Quraish Shihab dan lain-lain. Di Syiah Ahlul Bait yang diakui keilmuwannya ialah Imam Khomeini, Ali Khamenei, M. Fadhlullah, M. Thabathaba'i dan lain-lain.

Mereka semua diakui bahwa mereka adalah Ahlul Bait Rasulullah. Ahlul Bait Rasulullah bukan ditentukan oleh mazhab, melainkan oleh nasab mereka yang sampai kepada Rasulullah. Jika diantara pengikut mazhab yang fanatik ada yang mengatakan bahwa bukan Ahlul Bait jika tidak mengikuti Sunni atau Syiah, itu sungguh dia tidak mengenal siapa Ahlul Bait Rasulullah.

Saya sendiri sampai sekarang belum tahu sejarah bagaimana Ahlul Bait Rasulullah terdapat diantara dua mazhab, tetapi saya yakin, dimana ada Ahlul Bait Rasulullah disanalah kebenaran. Bukankah Allah berfirman bahwa Ahlul Bait itu disucikan?

"Sesungguhnya Allah hendak menghapuskan segala noda dan kotoran dari kalian, wahai Ahlul Bait, dan hendak menyucikan kalian sesuci-sucinya." (QS. al-Ahzab:33)

Rasululllah pun pernah bersabda bahwa manusia tidak akan sesat selama dia mengikuti itrah (keturunan) ku,

"Kepada kalian kutinggalkan sesuatu yang jika kalian berpegang teguh padanya sepeninggalanku kalian tidak akan tersesat: kitabullah (al-Quran) sebagai tali yang terentang dari langit sampai ke bumi, dan keturunanku, Ahlul Baitku. Keduanya tidak akan berpisah sampai kembali kepadaku di Haudh. Perhatikanlah dua hal itu dalam kalian meneruskan kepemimpinanku." (HR. Tirmidzi)

Maka jika kita memvonis sesat Sunni atau Syiah, maka sama saja kita memvonis Ahlul Bait Rasulullah sesat, karena diantara Sunni dan Syiah terdapat Ahlul Bait Rasulullah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun