Kapal Motor (KM) Segentar Alam yang mampu mengangkut puluhan penumpang itu meninggalkan tempat bersandarnya yang tepat berada di samping Jembatan Ampera, Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan.
[caption id="attachment_382729" align="aligncenter" width="300" caption="Jembatan Ampera"][/caption]
Bergerak dengan pasti menyusuri Sungai Musi untuk menuju Pulau Kemaro. Melintasi Musi dengan Segentar Alam kita bisa melihat kesibukan masyarakat di wilayah itu yang masih menggunakan transportasi sungai untuk aktivitas keseharian.
[caption id="attachment_382730" align="aligncenter" width="300" caption="Pelabuhan tempat bersandar KM Segentar Alam"]
[caption id="attachment_382731" align="aligncenter" width="300" caption="Segentar Alam "]
Di saat Segentar Alam nampak perahu kecil yang sedang mengangkut penumpang melintas, bahkan sering terlihat kapal motor berukuran kecil melaju dengan kecepatan tinggi. Kapal motor itu seperti angkutan sungai, di mana nampak penumpang yang duduk berjajar di kursi dan di atasnya ada tumpukan barang. Kapal motor itu sepertinya mengangkut orang yang baru pulang dari Pasar 16 Ilir menuju ke kampungnya yang berada di pulau-pulau di selepasan Musi.
[caption id="attachment_382732" align="aligncenter" width="300" caption="Aktivitas kapal di sungai musi"]
[caption id="attachment_382733" align="aligncenter" width="300" caption="kapal yang melintas di sungai musi"]
Tak hanya melihat aktivitas masyarakat di Musi dari atas Segentar Alam namun kita juga bisa memandang dengan jelas Port Palembang, tempat bongkar muat peti kemas. Tidak seperti biasanya port yang berada di tepi laut, Port Palembang berada di Musi.
[caption id="attachment_382735" align="aligncenter" width="300" caption="Port Palembang "]
Selepas melihat Port Palembang, penumpang Segentar Alam akan melihat PT. Pupuk Sriwidjaja. Melintasi pabrik pupuk urea dan amonia yang berdiri sejak tahun 1959 itu membuat para penumpak kapal menutup hidungnya, pasalnya baunya yang menyengat. Sengatan bau yang menusuk hidung itu masih penulis rasakan dua hari sesudahnya. Baunya demikian tajam dan membuat sakit di hidung. Untuk tak lama kapal melalui pabrik yang produksinya sangat membantu petani itu.
[caption id="attachment_382736" align="aligncenter" width="300" caption="Pabrik PT. Sriwidjaja "]
Setelah sekitar 30 menit Segentar Alam mengapu dan melaju di atas Musi, tibalah di Pulau Kemaro.
[caption id="attachment_382737" align="aligncenter" width="300" caption="Jalan di Pulau Kemaro"]