Hajatan Piala Eropa yang berkala setiap 4 tahun itu sekarang digelar kembali di Perancis, Piala Eropa 2016. Bagi penggemar sepakbola di segala penjuru dunia, pertandingan yang memakan waktu satu bulan itu tentu ditunggu-tunggu dan akan digilir setiap pertandingan untuk ditonton setiap hari.
Siapa yang menjadi juara dalam laga yang kali pertama digelar tahun 1960 itu? Tentu masing-masing pengamat dan penggemar sepakbola mempunyai prediksi dan jago masing-masing. Pastinya tidak mudah untuk memprediksi siapa yang akan membawa piala itu selama babak penyisihan masih berlangsung. Sulit diprediksi sebab bola itu bundar sehingga apapun bisa terjadi, seperti Pada Piala Dunia 2004, Yunani yang dipandang sebelah mata oleh banyak pengamat dan kesebelasan tangguh ternyata ia mampu menjadi juara. Pun demikian Denmark pada Piala Eropa tahun 1992. Ia hanya menjadi kesebelasan pengganti namun akhirnya mampu membabat Jerman dalam final.
Selain bola itu bundar yang bisa bergerak ke mana saja, hadir dalam kejuaraaan yang diselenggarakan di 9 kota besar di Perancis itu negara yang sudah biasa atau langganan  ikut berlaga baik dalam laga Eropa maupun dunia. Mereka itu adalah Inggris, Spanyol, Jerman, Italia, Portugal, Perancis, dan negara-negara lain semacam Ceko, Polandia, Turki, dan Irlandia Utara yang sewaktu-waktu bisa menjadi dinamit.
Faktor bola bundar, negara spesialis turnamen, dan tim kejutan membuat Piala Eropa 2016 itu pastinya seru sehingga bisa mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah politik dan ekonomi yang menghimpit.
Namun masihkan menarik Piala Eropa kali ini? Kalau kita amati, sejak industrialisasi sepakbola Eropa terjadi pada tahun 1980-an, publik digelontor pertandingan sepakbola tak hanya saat Piala Dunia dan Piala Eropa. Sebab masuknya kapital membuat sepakbola itu menjadi dan dijadikan industri yang bisa meraup keuntungan yang besar. Tak heran setiap pertandingan yang ada dikemas secara komersial sehingga menarik untuk ditonton.
Dari sinilah maka tidak setiap empat tahun sekali kita melihat pertandingan-pertandingan besar dan monumental namun setiap musim kompetisi, setiap hari, dan setiap tahun kita melihat pertandingan di liga maupun pertandingan antarklub antarnegara Eropa dalam Champions Cup. Belum lagi pertandingan-pertandingan semacam antarklub antar benua dan pertandingan di luar liga.
Hal demikian tentu membuat setiap saat kita bisa melihat pemain-pemain besar berlaga. Kita sudah biasa melihat Christiano Ronaldo, Thomas Muller, Ronney, dan lain sebagainya dalam liga di Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman, serta dalam Champions Cup. Pertandingan liga dan antarklub tersebut tentu membuat pencandu bola setiap malam harus nongkrong di depan televisi untuk menyimak.
Dengan banyak siaran pertandingan bola yang disiarkan oleh televisi membuat masyarakat hafal gaya pertandingan pemain-pemain kesohor seperti Christian Ronaldo. Banyaknya pertandingan tersebut membuat masyarakat banyak yang menjadi pengamat bola, mereka seolah-olah bisa mengulas pertandingan yang sedang dan akan terjad secara jitu.
Maraknya pertandingan bola yang di-live-kan oleh stasiun televisi itu tentu sangat positif. Bisa mendorong sepakbola dalam negeri tumbuh dan berkembang menjadi lahan bisnis maupun lahan untuk meningkatkan kualitas pemain. Industrialisasi sepakbola Eropa itu menular di Indonesia dengan bukti bahwa klub harus mandiri, klub harus menangung beban biaya operasional tanpa dibantu oleh duit negara.
Namun harus kita rasakan, maraknya pertandingan sepakbola yang terjadi setiap musim, setiap hari, dan setiap tahun itu bisa mengakibatkan kejenuhan bagi dunia sepakbola itu sendiri. Bagi kalangan penggemar sepakbola, banyaknya pertandingan itu bisa membuat mereka biasa dalam menyambut Piala Eropa 2016. Bagi sponsor, banyak pertandingan membuat mereka kewalahan mana klub dan pertandingan yang akan dijadikan lahan mengiklankan diri sebab semua pertandingan sangat menarik. Pertandingan Champions Cup saja sudah membuat banyak perusahaan menggelontorkan duitnya untuk mensponsori laga itu.
Nah dari sinilah ada pertanyaan masihkah Piala Eropa 2016 menarik? Kita sudah biasa melihat Christian Ronaldo, Thomas Muller, Mesut Oziel, Ronney, berlengganglenggong di atas rumput hijau yang sedang membawa bola. Pun demikian kita sudah biasa melihat Emanuel Khan menepis bola di bawah mistar gawang.