Tokoh dan sosok popular dari Indonesia yang dijadikan patung lilin di Madame Tussauds dari waktu ke waktu semakin bertambah. Setelah Presiden Soekarno, kemudian Anggun Cipta Sasmi, sekarang giliran Presiden Joko Widodo hendak dipatunglilinkan di museum yang mempunyai banyak cabang di berbagai kota dunia itu.
Dikabarkan oleh sebuah berita online, Joko Widodo menjadi pilihan publik untuk menambah koleksi Madame Tussauds di Hong Kong. Keinginan publik itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh pihak museum.Â
Mantan Wali Kota Solo itu disebut lebih diinginkan daripada Hillary Clinton dan Donald Trump, dua sosok yang sekarang bertarung di Pemilu Presiden Amerika Serikat. Bahkan diberitakan Joko Widodo masih lebih unggul daripada pesepakbola kesohor Lionel Messi.
Madame Tussauds merupakan sebuah museum di mana di tempat itu sosok kesohor dunia dari berbagai bidang seperti pemerintahan, olahraga, film, ilmuwan, seni, dan tokoh kartun, dijadikan patung lilin. Menarik di museum ini adalah sosok yang dijadikan patung lilin, bentuk tubuh, warna kulit, tinggi, dan ciri-ciri organ lainnya sama dengan sosok yang dipatungkan.
Museum ini pertama kali dirintis oleh seorang pematung lilin, Marie Tussauds di London, Inggris, tahun 1800-an. Sekarang museum ini berdiri di banyak kota dunia, seperti di Amsterdam, Las Vegas, New York, Hong Kong, Shanghai, Los Angeles, Washington, Bangkok, Singapura, dan kota lainnya. Saya pernah mengunjungi museum ini saat di Bangkok, Thailand; dan melihat dari luar saat di Amsterdam, Belanda. Entah mengapa di Indonesia (Jakarta) belum ada cabang Madame Tussauds.
Ketika saya mengunjungi museum ini, ruang yang ada dibagi sesuai dengan klasifikasinya. Pemimpin dunia, seniman, ilmuwan, olahraga, artis, dan tokoh kartun, terbagi dalam ruang masing-masing. Di Madame Tussauds Bangkok, Presiden Soekarno menjadi patung istimewa sebab berada di dekat pintu masuk.Â
Kemudian tokoh seperti Putin, Mahathir Muhammad, Aung San Suu Kyi, Den Xiao Ping, Obama, Michelle Obama, dan tokoh dunia lainnya berada dalam satu ruangan. Ruangan selanjut para pemain sepakbola dunia kayak pemain Timnas Inggris Rooney. Tak jauh dai Rooney ada petinju the greatest Muhammad Ali. Di ruang lain yang menghimpun artis dunia, ada Shakh Rukh Khan, Amitabh Bachchan, Kajol Devgan, Nicolas Cage, Johnny Deep, Michael Jackson.
Sebagai negara bebas visa, Thailand dan Hong Kong, merupakan daerah yang disasar oleh banyak wisatawan dari Indonesia. Jumlah wisatawan Indonesia ke Thailand dalam setahun bisa mencapai setengah juta orang. Indonesia masih kalah dengan wisatawan dari Malaysia yang mencapai 3 juta orang. Jumlah 3 juta wisatawan Malaysia ke Thailand bukan suatu hal yang menakjubkan sebab kedua negara bersinggungan di darat sehingga orang-orang Malaysia bisa menggunakan sepeda, roda dua, roda empat, dan kereta untuk ke Thailand.
Dari setengah juta wisatawan Indonesia ke Thailand, pastinya ada ratusan ribu orang mengunjungi Madame Tussauds Bangkok. Hal demikian sangat mungkin sebab kalau kita selusuri tempat wisata di Bangkok di Google, Madame Tussauds akan selalu muncul. Wisatawan Indonesia tertarik mengunjungi museum ini sebab di tempat ini pengunjung bisa menemui idola-idolanya. Mengabadikan diri, foto, dengan sosok yang ada seperti sebuah kenyataan. Tak heran bila ke sana, kita akan bertemu dengan orang-orang Indonesia. Pun demikian ketika saya berkunjung di museum yang berada di Mall Paragon Bangkok itu.
Keramaian Madame Tussauds di Hong Kong bisa jadi juga disesaki oleh wisatawan dari Indonesia. Menurut data, beberapa tahun terakhir ada 60 juta turis mancanegara dolan ke Hong Kong dalam setahun meski 60 persen dari mereka adalah wisatawan dari Tiongkok. Kalau Indonesia kisaran 1 persen sampai 3 persen saja angka itu sudah cukup melimpah.
Jumlah orang-orang Indonesia di Hong Kong pastinya akan bertambah bila, para tenaga kerja Indonesia ikut dihitung. Ada data yang menyebut jumlah TKI di Hong Kong mencapai 165.000 orang, sebuah populasi yang tinggi.