Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Judi Online Beda dengan Togel

23 Oktober 2024   07:58 Diperbarui: 23 Oktober 2024   07:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suatu hal yang memilukan dan sangat miris ketika ramai diberitakan orangtua, ayah, menjual anaknya sendiri karena kehabisan uang akibat kecanduan main judi online. Anaknya yang berusia 11 bulan itu dijual seharga Rp15 Juta. Dari kejadian demikian, sangat dahsyatnya pengaruh judi online bagi seseorang sehingga ia melakukan hal-hal yang di luar nalar bahkan di luar peri kemanusiaan.

Apa yang terjadi di Kota Tangerang, Banten, itu merupakan salah satu contoh dari dampak buruk ketika seseorang sudah mengalami kecanduan judi online. Sebelum-belumnya sudah ada cerita yang sama, mengenaskan, ketika seseorang kecanduan bermain judi online, akibat fatalnya kalua tidak dibunuh akan membunuh.

Banyaknya kejadian buruk akibat seseorang ketagihan judi online seharusnya lebih mendorong pemerintah, khususnya aparat terkait, untuk mempercepat, mempertegas, dan memberangus praktek-praktek judi online. Bila judi online masih tetap bisa diakses oleh masyarakat maka kejadian-kejadian buruk bisa terjadi kembali.

Apa faktor yang membuat praktek judi online bisa menyeruak di tengah masyarakat sehingga mereka mau bertaruh meski banyak di antara mereka adalah kaum yang hidupnya sudah terlilit banyak beban kehidupan. Pertama, mudahnya orang mengunduh aplikasi judi online. Saat ini setiap orang memiliki handphone. Seiring perkembangan jaman, di piranti itu berbagai sarana dan kemudahan untuk memudahkan gaya hidup semakin mudah diunduh. Aplikasi yang ada memang membantu kehidupan masyarakat untuk menjadi lebih mudah, misalnya untuk memesan transportasi, belanja, membeli makanan dan minuman, dan sarana kemudahan lainnya.

Kemudahan itu tak hanya untuk membantu aktivitas keseharian namun juga ditumpangi dengan hal-hal yang bisa mengancam kehidupan seperti pornografi, penipuan, hingga judi online.

Nah di sinilah pentingnya peran pemerintah, kementerian terkait, dan aparat penegak hukum untuk mencegah aplikasi tersebut muncul. Pentingnya pemblokiran situs-situs dan aplikasi yang terindikasi judi online perlu dilakukan agar keinginan orang untuk bertaruh rejeki dengan cara yang merugikan diri dan orang di sekitarnya bisa dihalangi.

Bila aplikasi judi online ini masih bisa diakses oleh orang maka lubang-lubang yang akan membuat masyarakat terperosok ke dalam masih akan terjadi. Kasus jual orang-orang yang seharusnya dilindungi, dibunuh, dan pembunuhan, mempunyai peluang akan terjadi kembali bila akses judi online masih terbuka.

Kedua, judi online berbeda dengan bentuk judi lainnya, seperti SDSB pada masa Orde Baru maupun togel-togel gelap di masyarakat. Bila SDSB dan togel, orang berjudi dengan main tebak angka, ngramal, maka orang judi online ini serperti main games. Jadi ada sisi-sisi tantangan, keasyikan, dan memicu andrenalin seseorang sehingga judi ini mampu melenakan atau menghipnotis untuk bermain hingga berjam-jam di depan handphone, computer, maupun alat komunikasi lainnya.

Bentuk aplikasi seperti games inilah yang menjebak orang untuk akhirnya bermain judi online. Awalnya bisa jadi mereka tidak tahu di tambah dengan banyak judi online yang dipromosikan oleh cewek-cewek cantik, seksi, dan popular, akhirnya banyak orang terjebak.

Ketiga, sebagai judi online yang berbentuk games, untuk memainkannya perlu keahlian. Menurut seseorang yang menguasai teknologi informasi, untuk memenangkan judi online harus menguasai algoritmanya. Bila sudah menguasai algoritmanya, peluang untuk meraih keuntungan atau uang bisa terjadi. Nah masalahnya sepertinya pelaku judi online, mayoritas mereka tidak menguasai algoritmanya sehingga mereka asal tebak atau tekan-tekan saja saat bermain. Tentunya bila asal tebak dan tidak menguasai algoritma, mereka seperti bermain dalam ruang hampa, tidak mendapat apa-apa.

Keempat, proses berjudinya menggunakan modal yang tidak besar dan uang ditanam dalam jaminan (saving) syarat untuk bisa bermain. Nilainya yang tidak besar inilah yang justru memancing pelaku untuk terus menginvestasikan duitnya. Untuk menginvest, pecandu rela untuk mengutang atau menggunakan gajinya. Dari sinilah akar masalah di keluarga muncul. Untang yang besar dan tidak memenuhi kewajiban sebagai seorang kepala rumah tangga, suami, akhirnya menimbulkan konflik seperti kejadian yang sudah-sudah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun