Mohon tunggu...
Ardi Winangun
Ardi Winangun Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang wiraswasta

Kabarkan Kepada Seluruh Dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Idealisme dan Identitas Sudah Mati dalam Pilpres

15 Januari 2024   07:36 Diperbarui: 15 Januari 2024   08:03 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam Pemilu Presiden (Pilpres) Tahun 2024, ada suatu fenomena yang menarik, yakni maraknya aksi mendukung dan menarik dukungan kepada dan dari salah satu calon pasangan presiden (capres) dan calon wakil presiden (calon wakil presiden). 

Meski partai politik sudah terbagi dalam tiga pasangan capres dan cawapres namun dukungan yang diberikan itu sepertinya bukan 'harga mati'. Ada pengurus atau orang dalam (ordal) partai yang membawa institusi politiknya mendukung atau menarik dukungan kepada pasangan lain yang tak sesuai dengan sikap resmi induk partai.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) adalah salah satu partai yang secara resmi mendukung Pasangan Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD. Namun dalam perjalanan waktu, di internal partai berlambang Kabah itu ada pengurusnya yang mengalihkan dukungan ke Pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Lewat 'Pejuang PPP', mereka mendeklarasikan dukungan ke Pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka.

Fenomena yang demikian tidak hanya terjadi di pusat, di daerah menyempal dari keputusan induk partai juga banyak terjadi. Di Lampung, misalnya, puluhan kader PDIP menyatakan mendukung Pasangan Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Padahal kader partai berlambang kepala banteng ini dikenal sangat militan pada keputusan partai.

Mendukung dan menarik dukungan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres tidak hanya di partai politik tetapi juga ada di organisasi-organisasi besar. Sebagai organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, nama HMI kerap dibawa-bawa oleh alumninya untuk kepentingan dukung mendukung. Sebab di kalangan alumni HMI banyak kepentingan maka komunitas alumninya terpecah ke dalam  tiga pasangan capres dan cawapres. Para alumni dengan membawa-bawa nama HMI, terburai atau tersebar dalam tiga pasangan yang ada.

Masing-masing pasangan capres dan cawapres tentu ingin mendapat dukungan dari banyak partai dan organisasi masyarakat (ormas). Banyaknya dukungan dari partai dan ormas sebagai tanda dirinya didukung oleh mayoritas suara.

Meski secara resmi partai-partai politik sudah menyatakan dukungan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres namun bagi tim sukses lawan dan kekuatan tersembunyi, dukungan itu bisa diperlemah.

Diperlemah dengan tujuan agar kinerja pemenangan yang dilakukan tidak maksimal. Mereka mendekati, mempengaruhi, dan merayu ordal partai politik untuk menyempal dari keputusan resmi partai. Lobby-lobby yang dilakukan pastinya tidak dengan tangan hampa namun banyak janji yang akan diberikan maupun sesuatu yang sudah di-tunai-kan.

Mendapat banyak janji yang akan diberikan dan ada yang sudah tunai, pastinya ada ordal yang tidak bergeming, tergoda, dan terayu sehingga muncullah kelompok baru. Kelompok baru itulah yang diberi tugas menarik gerbong dengan tujuan yang lain.

Menarik dan memberi dukungan kepada salah satu pasangan capres dan cawapres tidak hanya dikarenakan adanya janji yang akan dan sudah diberikan tetapi juga karena adanya faktor 'intimidasi' dari kekuasaan, baik secara langsung atau tidak langsung.

Dari fenomena di atas, ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan oleh semua tentang maraknya menarik dan memberi dukungan kepada salah salah pasangan capres dan cawapres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun