Citayam Fashion Week suatu ungkapan yang saat ini trend di media sosial. Citayam Fashion Week merupakan aktivitas anak-anak muda yang nongkrong di kawasan pertemuan Stasiun Commuter Line Sudirman, Stasiun MRT Dukuh Atas, dan Stasiun Kereta Bandara BNI City, Jakarta. Di area tersebut selain terdapat ruang hijau terbuka juga ada terowongan.
Anak-anak muda yang berada di sana, selain menghabiskan waktu untuk menikmati ruang terbuka yang nyaman, lapang, dan bangunan taman yang modern, mereka di sana juga 'mejeng', berdandan, fashion, dengan aneka kreasi baju yang mereka miliki atau beli. Dengan aneka baju yang dikenakan, mereka sambil membikin video, foto, atau berswafoto.Â
Hal demikianlah yang membuat aktivitas mereka menjadi trend. Ruang terbuka dan terowongan yang ada di kawasan tersebut seolah menjadi panggung bagi anak-anak muda untuk berkreasi dan menyalurkan jiwa dan rasa sebagai anak muda (yang baru gede).
Anak-anak muda itu datang dari berbagai wilayah di Jakarta dan daerah penyangga seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor. Sebab akses menuju ke kawasan Stasiun Sudirman atau Dukuh Atas mudah, gampang, dan murah, karena ada Commuter Line atau kereta listrik (KRL), maka mereka yang datang ke sana bisa jadi juga dari Cikarang dan Rangkas Bitung.
Setiap sore terutama hari Sabtu dan Minggu serta hari libur, ratusan anak muda, laki-laki dan perempuan, dari berbagai arah berduyun-duyun ke kawasan Stasiun Sudirman. Entah karena yang datang dari Citayam dan Bojonggede sangat masif, maka kedua nama wilayah di Bogor itu kerap disematkan dalam aktivitas di kawasan Stasiun Sudirman itu.
Fenomena yang demikian rupanya sangat menarik bahkan salah satu media online dari Jepang memberitakan aktivitas anak-anak muda itu. Lalu apakah fenomena anak-anak muda yang nongkrong dan mejeng di tempat terbuka atau di pinggir jalan itu suatu hal yang baru?Â
Tentu tidak, di tahun 1980-an hal yang demikian pernah terjadi di Jl. Melawai, Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta. Saking popularnya Jl. Melawai membuat fenomena itu diangkat dalam satu lagu yang berjudul Lintas Melawai.Â
Lagu bergenre pop-rock itu dinyanyikan oleh rocker Hari Moekti. Tak hanya Hari Moekti yang mengangkat fenonema anak muda mejeng di kawasan itu. Penyanyi pop di masanya, Denny Malik, juga mengangkat fenomena itu dalam lagu yang berjudul Jalan-Jalan Sore.
Seiring perkembangan waktu dan perkembangan kota, akhirnya Jl. Melawai dan Blok M yang dulu menjadi tempat mejeng dan bergaya bagi anak-anak muda Jakarta menjadi redup bahkan ditinggalkan anak muda.
Lalu apa yang menyebabkan fenomena di Jl. Melawai, Blok M, itu muncul kembali dengan sebutan Citayam fashion Week?